JAKARTA - Greenpeace menggelar aksi menempatkan karangan bunga di lahan gambut yang terbakar di Provinsi Riau. Aksi ini sebagai upaya untuk menyoroti krisis lingkungan yang sedang terjadi di Indonesia.
Rusmadya Maharuddin, aktivis Greenpeace asal Desa Tanjung Leban, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, menjelaskan data terbaru menunjukan tiga per empat dari titik api di Indonesia telah membakar lahan gambut. Kebijakan moratorium hutan oleh presiden atas konsensi baru jelas tidak cukup memastikan perlindungan gambut nasional.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kami berdiri di atas gambut yang seharusnya dilindungi sesuai dengan peta moratorium pembukaan hutan. Namun pembukaan dan pengeringan di seluruh wilayah ini telah menyebabkan tanah menjadi kering dan mudah terbakar. Kehancuran atas kebakaran dan kabut asap menjadi situasi yang tak terhindarkan," kata Rusmadya dalam siaran persnya, Selasa (16/9/2014).
Yuyun Indradi, Juru Kampanye Politik Hutan Greenpeace mendesak agar presiden tidak menandatangani regulasi gambut yang masih lemah. "Gambut Indonesia sekarat. Mereka butuh perlindungan kuat dan komprehensif," jata Yuyun.
(ful)