SRAGEN - Banyaknya investor yang berniat untuk berinvestasi di wilayah Kabupaten Sragen terpaksa harus ditolak perijinannya. Pasalnya penamam modal banyak memilih lokasi lahan yang tidak sesuai Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemkab Sragen.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Sragen,Tugiyono yang membenarkan bahwa pihaknya memang menolak untuk memberikan ijin pada calon penanam modal. Tugiyono menyebutkan bahwa lokasi yang dipilih investor berada di wilayah hijau yang memang dilarang untuk dijadikan kawasan industri. Seperti Masaran, Sidoharjo dan Sambungmacan.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut Tugiyono pihaknya terpaksa menolak karena mempertahankan kawasan yang telah disepakati tidak akan dijadikan sebagai kawasan pengembangan industri.Penolakan juga dilandasi untuk menjaga penataan lingkungan, termasuk mempertahankan Sragen sebagai penyangga pangan kedua terbesar di Jawa Tengah.
"Investor sudah diarahkan untuk masuk wilayah zona industri. Namun mereka menolak dan memilih lahan hijau yang jelas terlarang untuk industri," jelasnya kepada wartawan di Sragen Jawa Tengah, Selasa (16/9/2014).
Pihak Pemkab Sragen menurut Tugiyono, sudah mengarahkan investor agar menanamkan modalnya di wilayah Sragen Utara seperti Jenar, Tangen, Sukodono, Tanon, Mondokan maupun Plupuh.
"Namun kebanyakan investor belum berminat dengan alasan pertimbangan infrastruktur yang belum memadai," lanjutnya lagi.
Pihaknya tetap optimis dengan dibangunnya kawasan industri yang akan diarahkan ke Sragen Utara. Sebagian investor juga mulai berminat dan mengincar kawasan Kalijambe, Gemolong maupun Sumberlawang. Dengan pertimbangan wilayah tersebut berada di jalur Solo-Purwodadi dekat dengan bandara maupun pusat kota Solo.
Tugiyono juga menyebutkan jika nilai investasi yang masuk Kabupaten Sragen selama kurun 2014 ditargetkan mencapai Rp1,2 triliun, dan diharapkan mampu menyerap 5.510 tenaga kerja yang bergerak dalam bidang industri, perumahan, dan perhotelan.
"Hingga Agustus, jumlah investasi yang masuk di Sragen mencapai Rp 700 miliar dari total 968 investor," pungkasnya.
(wdi)