Share

Waspadai Penggunaan Jarum Suntik pada Anak

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Selasa 16 September 2014 17:25 WIB
$detail['images_title']
Waspadai Penggunaan Jarum Suntik pada Anak (Foto: Theaustralian)

LINGKUNGAN sekolah dasar di periode tertentu melakukan vaksin massal untuk mencegah berbagai penyakit. Namun,  timbul kekhawatiran dari para orangtua jika anaknya justru terinfeksi penyakit hepatitis B.

Kekhawatiran tersebut muncul lantaran kemungkinan jarum suntik yang digunakan tidak sekali pakai untuk beberapa anak. Karenanya, dr. Lukman Hakim Tarigan, MMedSc, ScD sebagai akademisi menyarankan untuk memastikan jarum suntik yang digunakan disposible.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kalau tidak, memang dibutuhkan keterlibatan orangtua dengan membawa jarum suntik sendiri untuk anaknya. Saya kira sekolah yang menyelenggarakan juga harus terbuka, apakah mereka menggunakan jarum disposible atau tidak," ujarnya pada konferensi pers mengenai "Hepatitis di Indonesia" di Ruang Maharmardjono, Gedung Kemenkes RI, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2014).

Meski begitu, dr. Lukman menyatakan bahwa sekarang sudah tida ada lagi penggunaan jarum suntik yang berulang, melainkan sekali pakai langsung dibuang. Menurut dr Lukman, justru hal inilah yang perlu diperhatikan karena permasalahannya bukan sekedar pemakaian jarum suntik sekali buang.

"Tetapi, setelah dipakai itu dibuang ke mana dan disimpan di mana, itu justru yang juga banyak menularkan hepatitis B," tambahnya.

Akademisi tersebut mengatakan bahwa hal itu terjadi karena metode pembuangan dari jarum suntik yang tidak baik. Bahkan, menurut dr Lukman, terkadang jarum suntik setelah dipakai hanya dibuang ke kantung plastik.

"Bahkan kalau kita ke pasar sering menjumpai alat suntik untuk mainan anak-anak, dan itu kita tidak tahu seberapa bersihnya. Saya kira itu yang kadang-kadang kita tidak sadari bahwa anak-anak kita bermain pun ternyata bisa terinfeksi," tutupnya.

(fik)