Share
Advertisement

Agro Techno Park Dukung Produktivitas Panen & Ternak

Ahmad Luthfi , Jurnalis-Selasa 16 September 2014 16:40 WIB
Konferensi Pers Kemenristek di Agroteknologi Terpadu, Palembang, Selasa (16/9/2014). (foto : Ahmad Luthfi/Okezone)
Konferensi Pers Kemenristek di Agroteknologi Terpadu, Palembang, Selasa (16/9/2014). (foto : Ahmad Luthfi/Okezone)
A
A
A
PALEMBANG – Agro Techno Park yang bertempat di Indralaya Palembang menjadi pusat uji coba hasil penelitian pertanian dan peternakan, sebelum produk unggulan tersebut disebarluaskan ke masyarakat. Area seluas 100 hektare ini juga dipakai untuk masyarakat yang ingin menimba ilmu terkait pertanian dan peternakan.

"ATP ini kawasan untuk menerapkan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil pascapanen. Yang dikaji oleh berbagai LPNK, swasta, PTN/PTS untuk ditetapkan dalam skala ekonomi," kata Prakoso, Asdep Iptek Pemerintah Kementerian Ristek di Palembang, Selasa (16/9/2014).

Selain itu, ATP juga tempat pelatihan dan pusat transfer teknologi ke masyarakat luas. "Visi kita ingin ini menjadi pusat transfer teknologi dan pusat percontohan pusat agro yang unggul di kawasan nasional atau regional," terangnya.

Munandar, Koordinator Kegiatan ATP, mengatakan bahwa tujuan ATP untuk Sumsel antara lain penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan masyarakat, transfer teknologi pertanian, peternakan, serta perikanan kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, ATP juga tempat aplikasi penelitian dari berbagai pusat penelitian dan perguruan tinggi serta mempercepat pembangunan pertanian di daerah dan sumber benih (tanaman, ternak, ikan) bagi masyarakat.

"Selain (budidaya) jagung, singkong, kedelai, juga ternak sapi. ATP pusatnya di sini (Indralaya). Untuk memberikan pelatihan kerjasama dengan Universitas Sriwijaya," jelasnya.

ATP ini juga dikunjungi oleh mahasiswa magang, serta pernah didatangi oleh mereka dari wilayah Padang, Manado, dan Kalimantan yang ingin belajar mengenai pertanian serta peternakan.

Kabarnya rincian aset ATP mencapai hingga Rp16,9 miliar. Pada 2013, kunjungan mencapai hingga 700 orang.

Menurut Gusti Nurpansyah, staf Khusus Menristek Bidang Media dan Daerah, musyawarah nasional pertama kali diadakan pada 26 Agustus 2014. Diketahui bahwa ada peningkatan dalam produktivitas pertanian, walau lahan pertanian mengalami penyusutan.

"Tahun ini Hakteknas di bidang iptek mengungkap bahwa hasil produktivitas pertanian meningkat, itu karena teknologi," ungkap Gusti.

"Kita ingin mendukung program pemerintah soal ketahanan pangan. Jenis tanaman perlu ditambah dan perkebunan yang terus dikembangkan," jelasnya.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement