JAKARTA – Pemerintah mendatang berencana menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan naik antara Rp1.000-Rp1.500 per liter. Hal ini tentu saja membuat masyarakat keberatan.
Ekonom Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, mengatakan kenaikan BBM dapat memberikan tambahan subsidi bagi sektor lainnya, Terutama anggaran bagi sektor pendidikan.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Kalau masalah subsidi BBM Premium dan solar yang dinaikkan, terjadi penurunan subsidi dapat berdampak pada anggaran pendidikan naik 20 persen, jauh lebih bermanfaat,” jelas dia kala dihubungi Okezone di Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Sebelumnya, Presiden Terpilih Joko Widodo berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal ini membuat pemangku regulasi ikut memikirkan dampak-dampak yang akan ditimbulkan jika hal itu benar dilakukan.
Ketua Komisi VII DPR RI Milton Pakpahan, mengatakan jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi sebesar Rp2 ribu per liter, maka akan ada penghematan sebesar Rp96 triliun dari beban subsidi tersebut.
(mrt)