SOSOK Joko Widodo selalu menarik perhatian khalayak umum. Baik dari gaya blusukan yang selalu dilakukan hingga gayanya berbusana.
Terutama kemeja warna putih dan celana kain warna hitam yang selalu dikenakan Jokowi saat beraktivitas sehari-hari.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Tapi banyak yang tak mengetahuinya bila mantan Wali Kota Solo ini setiap dua bulan sekali selalu menjahitkan baju putih serta celana kain warna hitam di Suparto Arjuno, penjahit langganannya yang terletak di daerah Cinderejo Lor RT 001/RW 005, Gilingan, Solo, Jawa Tengah.
Saat okezone mengunjungi Suparto, pemilik Arjuno tailor ini tengah menyelesaikan jas pesanan pelanggannya.
"Bentar ya, saya menyelesaikan jahitan jas dulu. Orangnya sudah menunggu," papar Suparto mengawali pembicaraannya di Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/9/2014).
Dengan cekatan, pria warga desa Banaran, Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah ini menyelesaikan jas pesanan milik pelanggannya. Sambil merapikan jas pelanggannya, Suparto membenarkan bila dirinya juga tengah menyelesaikan baju pesanan milik Jokowi.
Menurut Suparto, Jokowi sendiri yang datang ke tempatnya untuk menjahitkan kemeja putih. Bagi Suparto, menerima orderan dari Jokowi bukan pertama kalinya. Selama 10 tahun sejak Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo, dirinya sudah menjadi langganan membuatkan kemeja.
Bahkan saat Jokowi menjabat sebagai Gubenur DKI Jakarta, dirinyalah yang dipasrahi membuat kemeja kerja Jokowi. Meski saat awal menjabat sebagai gubernur, Jokowi sudah dibuatkan kemeja kerja oleh penjahit langganan Pemprov DKI Jakarta, namun Jokowi mengaku tak cocok dengan hasil jahitannya.
"Pertama kali menerima orderan kemeja Jokowi itu saat bapak (Jokowi) menjadi Wali Kota periode pertama. Waktu itu saya dipanggil ke Balai Kota untuk menjahitkan kemeja miliknya. Waktu itu, kemeja yang dijahitkan tak hanya kemeja putih saja. Tapi macam-macam. Tapi yang paling disukai Pak Jokowi dari dulu ya kemeja putih," ungkapnya.
Meski telah hapal ukuran kemeja Jokowi, namun Jokowi selalu meminta dirinya mengukur ulang bahan yang akan dijadikan kemejanya. Termasuk sepekan lalu, di mana Jokowi meminta dirinya membuatkan 10 kemeja warna putih dan 10 celana kain warna hitam, Jokowi minta diukur ulang.
"Pas diukur ulang, memang ada sedikit perbedaan ukuran. Terutama di bagian pinggan pak Jokowi yang agak sedikit gemuk," jelasnya.
Selain meminta dirinya untuk selalu mengukur ulang ukuran kemeja Jokowi, Suparto mengaku untuk urusan model baju, dirinya selalu menuruti apa permintaan dari Jokowi. Karena tak jarang, Jokowi selalu meminta tambahan variasi pada kemejanya tersebut.
Menurut Suparto, meski tak ada kesulitan untuk membuat kemeja Jokowi yang harganya Rp 125 ribu perpotong, namun dirinya harus ektra hati-hati saat membuat celana kain warna hitam Jokowi yang harganya Rp150 ribu per potong.
Pasalnya, bila salah perhitungan saja, celana panjang kain milik Jokowi tersebut bisa terlalu keatas.
"Badan Pak Jokowi itu memang kecil dan tak terlalu gemuk. Tapi kaki Pak Jokowi itu panjang. Jadi kalau salah ukuran, nanti bisa-bisa saat dipakai Pak Jokowi jadi cingkrang (terlalu keatas)," ungkapnya.
Sedangkan untuk bahan, Suparto mengaku tak kesulitan untuk mencarikannya bila Jokowi tak menyerahkan bahan kainnya sendiri. Sebab, Jokowi sangat menyukai kain berbahan katun. Karena bahan katun ini sangat dingin dan nyaman bila dipakai sehari-hari.
Untuk pelantikan nanti, Suparto mengaku belum mengetahuinya apakah baju pelantikan Jokowi akan di-order kembali pada dirinya atau tidak.
"Untuk kain, Pak Jokowi senang dengan bahan katun. Kalau tidak dari Pak Jokowi bahannya, saya yang dipasrahi mencarikan kainnya. Tapi ya tetap dikonfirmasikan ke Pak Jokowi, cocok atau tidak dengan bahannya. Kalau untuk pelantikan belum tahu. Ini kemeja buat sehari-hari. Impian saya, kemeja pelantikan juga diserahkan ke saya lagi," pungkasnya.
(fik)
