Share

Polisi Temukan Alat Hisap Sabu dari Rumah Teroris Poso

Bayu Septianto , Okezone · Rabu 17 September 2014 16:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 17 337 1040453 0WLzRGQu98.jpg Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A A A

JAKARTA - Aparat Kepolisian menggeledah rumah-rumah yang ditinggali para terduga teroris yang ditangkap bersama empat warga negara asing di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Dalam penggeledehan itu, polisi menemukan alat hisap sabu (bong) dan catatan pembuatan bom.

 

Para terduga teroris itu masing-masing, Saiful Priatna alias Ipul (29), M. Irfan (21), dan Yudit Chandra alias Ichan (28). Ketiganya ditangkap, Sabtu 15 September lalu, dalam perjalanan menuju Poso.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Penggeledahan pertama dilakukan di kediaman orangtua Ipul, di Desa Lambara, Tawaeli, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa kemarin sekira pukul 10.15 WITA. Sebuah alat hisap berhasil disita dari tempat ini.

 

"Di sini polisi berhasil menyita tiga buah kartu telepon (simcard), dasboard bongkaran motor Jupiter, HP, dan satu buah bong sabu," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

 

Pada hari yang sama, polisi menggeledah kediaman Ichan, di Desa Lambara, Kecamatan Tawaeli, Palu. Rumah tersebut, kata Agus, telah disinggahi oleh empat orang WNA yang ditangkap di Parigi sebelum berangkat ke Poso. “Barang bukti yang disita adalah senjata tajam," jelas Agus.

 

Pada pukul 11.10 WITA penggeledahan dilanjutkan di rumah orangtua Ifan di Dusun Kinta, Desa Nupabomba, Tanatovea, Donggala. Di sini, polisi menyita lima handhone dan kunci pas.

 

Penyidik juga menyisir kediaman Akbar –yang diduga rumahnya disinggahi empat WNA tersebut sehari sebelumnya. Barang bukti yang disita adalah dua ponsel, senjata tajam dua buah, simcard satu buah, uang Rp4.450 ribu, dan kunci pas bengkel 1 buah.

 

Polisi juga melakukan penggeledahan di rumah Kalman, bendahara kelompok teroris pimpinan Santoso. "Di rumah Kalman, penyidik menyita catatan pembuatan bom kapsul, flasdisk, STNK empat buah, satu senjata tajam, lima buah kunci busi, empat buah dudukan plat, dan tiga buah kunci motor," tutur Agus.

(ded)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini