JAKARTA - Setelah 34 kabinetnya terbentuk, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memiliki pekerjaan rumah yang sulit, yakni merangkul fraksi-fraksi partai yang ada di DPR RI.
Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana Siregar, mengatakan, mantan Wali Kota Surakarta tersebut harus lihai menghadapi persoalan yang bisa menghadangnya dengan dengan melobi para partai di DPR.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Apabila Jokowi gagal merangkul fraksi-fraksi partai di DPR, maka akan sulit mewujudkan program-program yang dahulu dikampanyekannya. Terlebih, apabila ada kebijakan tidak pro rakyat dipastikan akan ditolak mentah-mentah oleh DPR itu sendiri.
"Dan juga tentang mengakomodir perwakilan parpol di kabinet, itu suatu keniscayaan pemerintahan JKW dan JK harus merangkul fraksi-fraksi di parlemen. Tanpa dukungan parlemen, semua program yang telah dikampanyekan mereka yang lalu akan gagal di tengah jalan," ujar Sutan kepada Okezone di Jakarta.
Sementara itu, Jokowi yang dahulu mewacanakan akan membentuk kabinet ramping akhirnya terbantahkan. Pasalnya, Jokowi telah mengumumkan 34 kementrian di pemerintahan berikutnya.
Dikatakan anggota Komisi VI DPR itu, Jokowi yang ingin bentuk kabinet ramping tentu bertolak belakang dengan keinginan wakilnya Jusuf Kalla (JK), sebab JK sendiri pasti memiliki peran dengan menyumbangkan pikirannya yakni dengan menginginkan kabinet besar ketimbang kabinet ramping.
"Di sebelah Pak Jokowi ada Pak JK, sebagian karya pemerintahan SBY adalah buah pikirannya JK, sudah barang tentu yang hasilnya baik tentu harus diteruskan termasuk dengan postur kabinet yang hampir sama dengan yang kemarin," imbuhnya.
(kem)