Share

Kampus Asia Masih Mengecewakan

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Rabu 17 September 2014 19:10 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 17 373 1040319 hukaAivGb1.jpg Meski gemilang di regional, kampus Asia masih jauh dari harapan di tingkat global dalam QS World Universities Rankings. (Ilustrasi: Mahasiswa NUS/dok. NUS)
A A A

JAKARTA - Setiap tahun, QS World Universities mengeluarkan pemeringkatan kampus dunia. Dalam pemeringkatan tersebut juga dikeluarkan daftar kampus top per wilayah dan per negara.

Di tingkat Asia, kampus yang merajai pemeringkatan tahun ini adalah National University of Singapore (NUS). Daftar 10 besar kampus Asia sendiri didominasi perguruan tinggi dari Korea dan Hong Kong.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Meski gemilang di regionalnya, kampus Asia masihlah jauh dari harapan di tingkat global. Kepala QS Global Academic Advisory Board Marin Inche menjelaskan, banyak perguruan tinggi Asia mengalami penurunan peringkat cukup drastis.

Inche mengambil contoh Tokyo University pada saat krisis global melanda 2008 lalu. Dari peringkat 19 pada 2008, Tokyo University kini harus puas menempati peringkat ke-31.

"Karena pertumbuhan Asia sangat signifikan, kami mencari dominasi kampus Asia dalam pemeringkatan ini selama sepuluh tahun terakhir. Tetapi hasil ini menunjukkan betapa sulitnya menemukan bukti dalam tren tersebut," papar Inche, seperti dilansir laman QS World Universities, Rabu (17/9/2014). 

Pada 2014, NUS menempati posisi 22 dunia; lebih rendah dari yang diraih Tokyo University pada 2008. Tahun ini, Tokyo University berbagi rangking dengan Seoul National University di peringkat 31. Enam tahun lalu, Seoul National University hanya meraih posisi ke-50.

Hal ini, kata Inche, menunjukkan bahwa perguruan tinggi Jepang terus berjuang untuk mengglobalkan institusi mereka. Hal yang sama dilakukan oleh Korea dengan semakin meningkatnya budaya teknologi di wilayah Asia Timur.

Inche mengimbuhkan, patut juga dicermati adalah institusi perguruan tinggi di China, Tsinghua University menempati posisi 47. Ia unggul 10 peringkat dari Peking University, rival dan tetangganya di Beijing.

Peking dan Tsinghua menempati peringkat 50 dan 56 pada pemeringkatan 2008 lalu. Namun, kedua institusi ini tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan dan tetap tertinggal dari

University of Hong Kong yang meraih rangking 28.

"Telah menjadi pola yang jelas bahwa kampus top Asia berada di Hong Kong dan Singapura, dan memiliki hubungan kuat dengan

Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Sementara di Asia Barat, institusi unggulan berada di Israel, serta memiliki jaringan kuat dengan Eropa dan Amerika Utara," tutur Inche.

Perbandingan China dengan India juga menarik. Pada 2008, Indian Institute of Technology (IIT) Delhi menempatkan diri di peringkat 154. Sekarang, kampus itu hanya berada di rangking ke-222.

"India  tidak pernah menempatkan diri di peringkat atas ataupun menengah. Institusi perguruan tingginya, di luar prestise nasional mereka, terus menunjukkan performa internasional yang minim," imbuh Inche. 

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini