Share
Advertisement

Hasil Litbang Sumsel Dukung UKM & Masyarakat

Ahmad Luthfi , Jurnalis-Rabu 17 September 2014 13:01 WIB
Hasil Litbang Sumsel Dukung UKM & Masyarakat (foto : Ahmad Luthfi/Okezone)
Hasil Litbang Sumsel Dukung UKM & Masyarakat (foto : Ahmad Luthfi/Okezone)
A
A
A
PALEMBANG – Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Sumatera Selatan (Sumsel) telah dibentuk pada 2010. SIDa Sumsel merupakan yang pertama berdiri di Indonesia.

Inisiasi SIDa, antara lain, membentuk perangkat SIDa berupa Serambi Difusi Iptek yang terdiri dari Asosiasi Peneliti, Jejaring Litbang, dan Dewan Riset Daerah. Salah satu kegiatannya ialah melihat kebutuhan teknologi usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada.

Perlu adanya sinergi antara pembuat inovasi teknologi dengan mereka yang memakai teknologi itu untuk menunjang usaha, misalnya untuk kalangan UKM.

"Sinergi pelaku dan pengguna belum optimal. Harus tersistem, 2010 lahirnya SIDa, tepatnya 14 Oktober 2010," Kata Ekowati Retnaningsih, Kepala Badan Litbang dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan, di Palembang, yang ditemui wartawan belum lama ini.

Menurutnya, SIDa merupakan suatu kesatuan, interaksi dan sinergi. SIDa juga membentuk inkubator teknologi dan bisnis.

Ada tahapan sebelum sebuah inovasi teknologi itu layak diinkubasi, yaitu seleksi. Inkubator teknologi diharapkan ke depannya mampu mencetak wirausaha muda.

"Targetnya harus dalam jumlah besar, karena teknologi itu banyak. Di 2013, tercatat 291 teknologi. Targetnya link and match (antara) teknologi dan kebutuhan," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah tahap seleksi, masuk ke inkubator teknologi dan bisnis. Durasi masa inkubasinya bergantung produk.

Developer game dari STMIK MDP yang menciptakan permainan Bidar Indonesia juga dibantu melalui SIDa oleh Balitbangnovda Sumsel. Khusus inkubasi pengembangan game tersebut, membutuhkan waktu selama tiga bulan.

Ekowati mengungkapkan, inkubator dibagi menjadi inkubator teknologi dan inkubator bisnis. "Inkubator bisnis lebih kewirausahaan. (Misalnya) mahasiswa atau dosen punya penelitian, dia belum siap untuk dipasarkan bisa bekerja sama (melalui SIDa) untuk disempurnakan produknya. Penyempurnaan produk, kemasannya, dan standarnya juga," terangnya.

Khusus untuk produk makanan akan dibantu pula misalnya berapa lama masa kedaluwarsa makanan tersebut. "Kita harus tahu expired ini, diuji berapa lama (masa kedaluwarsanya). Sampai dia dapat sertifikat produksi," tuturnya.

Cara pembuatan dan penggunaan teknologinya bisa diinformasikan kepada masyarakat atau calon wirausaha. Diharapkan hal ini akan memperluas lapangan pekerjaan.

Balitbangnovda tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Riset dan Teknologi. "Korelasi, (secara) fungsional, program-programnya mengacu pada Ristek. Balitbang daerah untuk koordinator yang ada di daerah. Kita bisa mengkoordinasi mereka untuk kerjasama," jelasnya.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement