JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo berencana untuk menempatkan orang-orang profesional pada posisi menteri-menteri perekonomian di kabinet mendatang.
Atas rencana tersebut Anggota Komisi VII DPR, Satya W Yudha justru menyarankan Jokowi untuk merekrut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dari kalangan partai. Pasalnya bila posisi menteri ESDM dipegang oleh kalangan profesional akan menimbulkan risiko yang lebih berbahaya bagi negara.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Satya menjelaskan akan lebih sulit mengawasi kinerja kalangan profesional yang notabene tanpa partai. Kalangan profesional tersebut bisa saja pergi melobi ke semua partai yang menimbulkan pemborosan.
"Posisi menteri tidak boleh didikotomikan profesional dan nonprofesional. Begitu jadi menteri dia posisinya politik. Profesional tapi di partai bagus daripada profesional tidak berpartai. Warnanya jelas, kalau ada punishment jelas," kata dia di Gedung DPR, Kamis (18/9/2014).
Satya melanjutkan, baiknya jabatan menteri ESDM dipimpin oleh orang yang benar benar mengerti persoalan energi. Kemudian orang tersebut bisa direkomendasikan untuk masuk ke salah satu partai dan dengan tujuan bisa mengetahui arah jalannya.
"Kalau betul-betul profesional tanpa partai bisa melobi kebanyak partai. Jadi kemana-mana nantinya. Dia tidak punya partai karu-karuan, gimana mengawasi. Lebih berbahaya, Jadi Jangan didikotomikan partai dan tidak partai akan mendukung tugasnya," jelasnya.
(wdi)