JAKARTA - Rupiah sempat anjlok menembus level psikologis atau Rp12.022 per USD. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan tersebut tidak masalah. Dirinya menyebutkan, normalisasi kebijakan the Fed sedang menjadi perhatian semua pasar global.
"Enggak ada masalah, sekarang ini semua pasar sisi global dan domestik sangat memperhatikan kondisi global, semua melihat bagaimana the Fed, Amerika lakukan normalisasi kebijakan moneter," ungkapnya saat ditemui di Gedung BI, Kamis (18/9/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Meskipun ada kemungkinan menunda kenaikan, namun diproyekikan bahwa tingkat bunga diakhir tahun 2015 ada penyesuaian yang dari sebelumnya 1,125 persen menjadi 1,375 persen.
Hal itu disebutkan mempengaruhi beberapa nilai tukar dibeberapa negara berkembang termasuk Indonesia.
"Amerika belum akan menaikan bunga dalam waktu dekat, tapi dilihat dari proyeksi ekonominya terlihat bahwa tingkat bunga diakhir tahun 2015 ada penyesuaian yang tadinya 1,125 mnjadi 1,375 dan berakibat pada nilai tukar dunia dan Indonesia, banyak negara berkembang yang mengalami pelemahan dan kalau Indonesia mengalami pelemahan itu sesuatu yang wajar," tukas dia.
(wdi)