JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo menyadari ruang fiskal yang ada saat ini tidak mungkin mencukupi untuk membangun infrastruktur secara menyeluruh.
Untuk itu dirinya memiliki inisiatif untuk melakukan efisiensi anggaran-anggaran yang selama ini terlalu besar. Misalnya adalah anggaran perjalanan dinas di tiap Kementerian dan Lembaga.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saya ingin efisienkan anggaran yang ada, contoh perjalanan dinas Rp30 triliun, itu untuk apa?. Anggaran rapat Rp18 triliun, itu rapat apa?" kata Jokowi saat ditemui di Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Selain itu dirinya juga akan lebih detail dengan biaya-biaya kantor yang dinilai kecil tapi jika dikumpulkan akan besar.
"Biaya kantor, saya sudah hafal karena sudah dari walikota, gubernur, saya ini pengusaha, semua harus dipertanggung jawabkan. Contoh DKI saja anggaran kantor yang kelihatannya kecil seperti beli kertas, tinta, kalau dikumpulkan bisa Rp4,2 triliun, untuk itu penghematan seperti itu yang bisa kita lakukan untuk hemat anggaran," tukas dia.
(rzk)