Share

Demokrat Masih Galau Soal RUU Pilkada

Gunawan Wibisono , Okezone · Kamis 18 September 2014 06:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 18 339 1040727 HnlcRnHdK2.jpg Demokrat Masih Galau Soal RUU Pilkada (foto Okezone)
A A A

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sinyalemen mendukung Pilkada langsung melalui akun video Yutube-nya. Namun, fraksi partai berlambang bintang mercy itu di DPR masih belum bersikap soal RUU Pilkada.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie mengaku, pihaknya belum menentukan sikap apakah mendukung pilkada secara langsung atau dikembalikan ke DPRD.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sebab, menurut Marzuki, pandangan SBY tersebut adalah pandangan pribadi saja, bukan pandangan bersar partai. "Saya belum tahu, kita lihat saja, itu pandangan beliau," ujar Marzuki kepada Okezone di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Sementara Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, mengaku partainya masih melakukan pembahasan soal RUU Pilkada.

"Masih digoreng, berproses. Belum final semuanya. Banyak varian juga, di tingkat gubernur, dipilih DPRD. Kalau walikota, bupati, pilkada langsung," jelasnya.

Dia menambahkan, Partai Demokrat hingga kini masih bersikap netral dan tidak mendukung Koalisi Merah Putih atau koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Secara politik, Posisi PD, pastinya, di tengah. Kami tidak di Blok Merah. Sekali lagi, bandul politik kami ada di tengah, moderat dan menjaga keseimbangan politik bangsa," terangnya.

Sekedari informasi, SBY bersikap atas polemik tentang pemilihan kepala daerah yang saat ini masih menimbulkan pro dan kontra, yakni apakah mekanisme pemilihan kepala derah berikutnya akan masih akan diselengarakan secara langsung, ataukah dikembalikan ke DPRD.(fid)

(ahm)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini