JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar acara seminar bertajuk "Kebangkitan Bersama Mencerdaskan Pendidikan Tertinggal" yang menghadirkan sebanyak 1.500 orang tenaga pengajar yang akan dikirim ke daerah terpencil.
Dirjen Pendidikan Tinggi Djoko Santoso mengatakan bahwa program Sarjana Mengajar di daerah Terpencil, Terluar, Tertinggal (SM-3T) merupakan solusi untuk memperkecil disparitas pendidikan di seluruh wilayah nusantara.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Untuk menyelesaikan kesenjangan dilakukan dengan afirmasi, salah saru programnya adalah program SM-3T, ada juga bidik misi dan lain sebagainya," kata dia dalam sambutannya di Hotel Bumi Karsa Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2014).
Djoko menyebutkan, manfaat dari SM-3T adalah bisa mengatur standar normal pendidikan di Indonesia. Jika ada yang berada di bawah normal, maka akan segera dilakukan perbaikan agar seluruh masyarakat mendapatkan hak yang setara.
Sebanyak 3.000 pengajar yang dikirimkan setiap tahunnya diharapkan bisa menjadi guru-guru yang profesional.
"Berkualitas, handal, tidak pernah mengeluh. Kalau itu terjadi saya sampaikan ke Pak Menteri," serunya sambil bercanda.
Selain menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim, seminar ini juga mendatangkan Wakil Presiden Indonesia Boediono.
(faj)