JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan bakal menyasar pasar baru dalam pengembang bisnis propertinya. Kali ini wilayah yang disasar adalah kawasan regional kawasan ASEAN yakni di Australia.
Direktur Keuangan PT PP, Tumiyana mengatakan, perseroan berencana akan membangun kawasan residensial dan juga komersial di Perth, Australia di tahun 2015. Hal ini dilakukan guna mengkerek development income perseroan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Rencananya tahun depan baru akan kita mulai bangun di Perth kawasan residensial," ucap Tumiyana saat acara Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2014, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Tumiyana menambahkan, untuk memuluskan aksi ini, perseroan akan menginvestasikan sekira Rp1,6 hingga Rp1,7 triliun. Selain itu lanjut Tumiyana, perseroan tidak akan mengerjakannya sendiri, namun PT PP akan menggandeng mitra lokal untuk nantinya membentuk perusahaan patungan atau joint venture.
Nantinya PT PP, lanjut Tumiyana mengungkapkan, akan menjadi pemegang saham mayoritas disana, yakni sekitar 85 hingga 90 persen, sedangkan 10 hingga 15 persen sisanya akan dikempit oleh mitra lokal.
"Saat ini perseroan masih dalam tahap pembicaraan dengan mitra setempat untuk pembentukan perusahaan patungan baru tersebut," kata dia.
Nantinya, luasan lahan yang akan dimiliki oleh PT PP akan mencapai 100 hektar (ha). Sementara itu terkait dengan pembangunan proyek, dirinya menambahkan, regulasi dari pemerintah Australia mensyaratkan penjualan sudah masuk 80 persen, baru kemudian perseroan diperbolehkan membangun proyek tersebut.
Masuknya PT PP ke Perth dengan mengusung bisnis propertinya merupakan kelanjutan dari rencana Initial Public Offering (IPO) salah satu entitas usahanya, PT PP Property.
Sebagai catatan, dari melantainya PP Property di Bursa Efek Indonesia di kuartal pertama tahun 2015 mendatang, perseroan tengah mengincar dana segar sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp1,7 triliun.
(wdi)
