Share

RI Harus Unggul dalam Investasi Otomotif

Selfiani Hasanah , Okezone · Jum'at 19 September 2014 14:15 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 19 320 1041531 P7P4Uk6ckL.jpg Investasi di sektor otomotif harus terus dikembangkan. (Ilustrasi foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia memang masih mengalami defisit, lantaran sering melakukan impor. Oleh karena itu, pembangunan pabrik di Indonesia wajib dilakukan untuk menekan impor.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Partogi Pangaribuan mengatakan, Indonesia harus bisa bersaing dengan negara lain untuk mendatangkan investasi. Dia mencontohkan, bidang otomotif yang masih tertinggal.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Investasi (otomotif) bisa, boleh saja asing, merek asing, tapi ke depan, kita harus bikin merek Indonesia," ujarnya saat ditemui di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Dia mengatakan, dengan membuat pabrik di Indonesia, maka komponen-komponen tersebut dapat di ekspor ke negara lain. Oleh karena itu, dia menilai basis produksi otomotif harus dipindahkan ke Kalimantan. Hal ini dilakukan demi untuk terlaksananya pemerataan secara manufaktur.

"Kalau bicara manufacturing yang berlaku di dunia, itu kan per wilayah. Misalkan merek Sony, tidak bikin seluruh komponen satu negara. Misalkan, bikin speaker di Thailand, bikin box di Indonesia. Nah, Sony mempertimbangkan masing-masing kelebihan dari satu negara," tuturnya.

Menurut Partogi, kondisinya saat ini tergantung dengan local content. “Mendag minta agar ekspor terus didorong, kita lihat luas jalan, ada masalah kemacetan. Tapi bersama-sama dengan produsen, kita harus merebut pasar dunia. Yang besar misalkan Fortuner dari Thailand, Citi juga dari Thailand," tutupnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini