Share

Para Petani Ingin Punya Pesawat Pribadi

Selfiani Hasanah , Okezone · Jum'at 19 September 2014 20:55 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 19 320 1041785 o0gv3J3LlC.jpg Ilustrasi pesawat. (Foto: Reuters)
A A A

JAKARTA - Pendiri Bank Petani, Mazril Koto mengatakan dirinya memiliki rencana ingin membeli pesawat untuk para petani. Pasalnya, dia merasa pendistribusian sayur mayur yang berasal dari daerahnya hingga ke luar negeri kurang efektif.

"Program ke depan mau beli pesawat, untuk mengangkut sayur ke Singapura," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dia mengatakan, hal ini sudah didiskusikannya dengan para petani lainnya, dan masih menimbulkan kontroversi. Pasalnya, rencana tersebut dinilai kurang masuk akal.

"Mereka bisa kumpulkan uang hingga Rp 250 miliar yang sekarang ini terkumpul dari semua tabungan, pesawat berapa sih harganya, paling sekitar Rp20 miliar," jelasnya.

Menurutnya, dengan adanya pesawat untuk mengangkut sayur ke Singapura maka sayur yang berasal dari padang tersebut akan sampai dalam keadaan masih segar. "Jadi kalau masih segar harganya masih bisa tinggi," katanya.

"Sekarang ini dikirim dia dari Padang, masuk dia ke Dumai, Dumai masuk kapal, dari kapal dibongkar lagi di sana, di sana jadi sampah, dimakan babi itu. Makanya ternyata sayur yang dikirim dari sumbar hanya sebagian kecil yang terpakai, lebihnya dimakan babi, saya ngeliat itu sendiri," imbuhnya.

Menurutnya, hal ini harus dilakukan untuk menghilangkan stigma yang melekat pada para petani. Masalahnya, para petani selama ini didikte oleh orang lain.

"Padahal mereka mampu, mengatasi orang miskin ini sederhana saja kok enggak perlu dengan seminar-seminar begini, ajak mereka bekerja, tapi kalau kita seminarkan makin senang mereka jadi orang miskin," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, target pembelian pesawat tersebut memang masih sangat lama terlaksana, namun dia mengaku hal ini harus disosialisasikan sedini mungkin agar tumbuh rasa terus ingin maju di jiwa para petani.

"Pesawatnya bisa saja mungkin 20 tahun lagi, enggak apa-apa lah untuk anak cucu, karena ini sangat efisien, enggak apa-apa dong 20 tahun lagi," tutupnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini