Share

Pengamat: Pengganti Karen Tak Harus Ahli Minyak

Rizka Diputra , Okezone · Jum'at 19 September 2014 18:35 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 19 339 1041680 ywGUUyExrf.jpg Pengamat: Pengganti Karen Tak Harus Ahli Minyak (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Bursa calon pengganti Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustawan belakangan ini semakin hangat dibicarakan. Berbagai opini bergulir, di antaranya pemerintah didesak mencari SDM mumpuni dari luar Pertamina yang kompeten di bidang audit anggaran.

 

“Harus dari orang luar yang mengerti dunia akutansi dan investigasi. Di titik titik mana kira-kira penyimpangan akan terjadi. Artinya harus memiliki kemampuan auditor. Tidak selalu harus ahli perminyakan,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Menurutnya, selama ini banyak orang pintar yang bisa dibayar untuk masalah teknis. Hanya saja mencari orang yang berintegritas tinggi sangatlah sulit. Dia pun mengkritik keras upaya pemerintah untuk mengambil calon pucuk pimpinan berasal dari internal perusahaan minyak pelat merah itu.

 

"Saya melihatnya secara umum, orang-orang dari internal Pertamina itu adalah yang membiarkan kebusukan, mungkin secara pengetahuan dan penguasaan lini migas menguasai, namun sayang moral dan integritasnya dipertanyakan," tegasnya.

 

Sekadar diketahui, saat ini, dua nama dari internal Pertamina santer disebut-sebut bakal menggantikan Karen. Mereka yaitu Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya, serta Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto.

 

Namun, Ferdinand menilai kedua nama tersebut kurang memiliki rekam jejak baik. Menurutnya, yang patut dikhawatirkan bila pimpinan berasal dari internal yakni potensi terjadinya dugaan praktik mafia migas terselubung yang dapat menciptakan celah kongkalingkong dan berpotensi korupsi.

 

(sus)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini