Share

Dipicu Masalah Sepele, Mahasiswi Dihajar Preman

Erie Prasetyo , Okezone · Jum'at 19 September 2014 14:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 19 340 1041530 ZBmQrJJ5IZ.jpg Ilustrasi penganiayaan
A A A

MEDAN - Dengan kaki terpincang-pincang Tami (18), warga Jalan Niur, Perumnas Simalingkar, mendatangi kantor polisi. Mahasiswi USU Fakultas Hukum ini melaporkan Beni Sibutar-butar (30), warga Jalan Niur I, Perumnas Simalingkar karena telah melakukan penganiayaan pada Kamis 18 September.

Ditemui saat hendak membuat laporan, Tami mengaku dianiaya Beni. "Aku dianiaya sama preman Simalingkar itu bang, dia terkenal di situ katanya," ungkap Tami, Jumat (19/9/2014).  

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Lanjut Tami, ceritanya pada saat kejadian ia dan ibunya Ana Sembiring (50) mengendarai Kijang Inova menuju kampusnya. Di tengah perjalanan, mobilnya hampir bertabrakan dengan mobil yang dikendarai pelaku. Hal itu disebabkan karena mobil korban dan pelaku tak mau mengalah saat melewati persimpangan.

 

"Tadi pagi itu aku mau diantar mamak ke kampus. Terus ditengah jalan mobil kami mau bertabrakan sama mobilnya bang,"ungkap Tami lagi.

 

Sempat terjadi adu mulut antara Ana dan pelaku. Namun tanpa disangka, pelaku langsung menendang pintu mobilnya. Tidak hanya itu, pelaku semakin beringas. Tami yang sedang berdiri di samping mobilnya langsung dipukuli secara membabi buta oleh pelaku.

 

Tami juga didorong hingga masuk ke parit. Anehnya warga yang begitu ramai melihat kejadian itu tak ada satu pun yang berani melerai perkelahian tak seimbang itu. Beruntung ibu dan anak ini bisa kabur mengendarai mobilnya setelah mengambil kesempatan ketika pelaku lengah.

 

"Waktu dia cekcok mulut sama mamak, aku pula yang dihajarnya bang. Memang dia katanya narkobaan juga orangnya bang, makanya digitukannya aku. Tak ada warga yang berani membantu kami, untung kami bisa kabur," tutup Tami.

 

Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martualesi Sitepu mengatakan sudah menerima laporan korban dan selanjutnya akan memeriksa saksi-saksi. "Ya sudah kita terima laporannya, nanti kita periksa dulu saksi-saksinya," ungkap Sitepu.

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini