Share

Peserta KKN Internasional Bikin Alat Pembuat Lempeng

Margaret Puspitarini , Okezone · Jum'at 19 September 2014 18:23 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 19 373 1041676 u73bhqRZis.jpg Foto : Peserta KKN Internasional Bikin Alat Pembuat Lempeng/UMY
A A A

JAKARTA - Tugas utama para mahasiswa yang menjalani program kuliah kerja nyata (KKN) adalah mampu mengatasi persoalan nyata yang melanda warga di lokasi KKN. Baik dalam bentuk benda maupun program.

Seperti yang dilakukan oleh 60 peserta program “Learning Express KKN International" yang berlangsung di Desa Timbul Harjo. Program tersebut diikuti oleh tiga kampus, yakni Singapore Polytechnic (SP), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Pembangunan Negeri Veteran (UPN-Veteran).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Masyarakat di Desa Timbul Harjo sehari-hari bekerja sebagai produsen kursi dari bambu (lincak) dan kerupuk nasi (lempeng). Namun, produksi kedua komoditas utama masyarakat tersebut masih dilakukan secara konvensional yang memiliki banyak kerugian. Mulai dari waktu produksi lebih lama hingga tingkat higienis kurang terjaga.

Salah seorang peserta KKN Internasional dari UMY, yakni Yudha Setya Negara menjelaskan, penemuan alat untuk pembuatan lempeng tersebut terinspirasi karena saat pengamatan, masyarakat desa masih mengabaikan proses kebersihan selama proses pembuatan. Prosesnya juga bisa menjadi cukup lama karena saat penggilingan masih menggunakan cara manual menggunakan tangan.

“Karena itu, kami berharap dengan adanya alat tersebut, proses pembuatan akan lebih cepat dan lebih bersih karena tidak lagi menggunakan tangan," ujar Yudha, seperti dikutip dari situs UMY, Jumat (19/9/2014).

Alat penggiling lempeng itu dilengkapi dengan pegangan yang nyaman dan tumpuan pada ujung penggiling lebih besar dan datar. Sehingga dengan satu kali ditekan menggunakan alat ini, lempeng bisa langsung pipih, tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga.

Selain membuat alat untuk menggiling lempeng, Yudha dan kawan-kawan juga membuat alat untuk memotong dan melubangi bambu yang menjadi bahan dasar pembuatan lincak. Sebab, warga masih memotong bambu dengan menggunakan gergaji dan melubanginya dengan pisau.

"Ini juga tidak aman, karena dalam pengamatan kami sangat besar peluangnya untuk terkena tangan. Sehingga muncul ide dari teman-teman untuk membuat mesin ini,” papar mahasiswa Fakultas Hukum itu.

Dengan menggunakan alat tersebut, pengrajin bisa memotong bambu 3-5 kali lebih banyak dalam 10 menit dibandingkan menggunakan gergaji dan pisau. Alat tersebut juga dioperasikan menggunakan dinamo sebagai penggerak sehingga dapat meningkatkan keselamatan pekerja.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini