JAKARTA - Ada beberapa acara atau festival didukung oleh pemerintah. Tapi tidak untuk festival Popular Culture Convention (Popcon) Asia.
Acara yang digelar sejak 2012 itu tidak didukung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Padahal, acara tersebut bertujuan untuk mengangkat kekayaan intelektual lokal Indonesia ke pentas dunia.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Demikian disampaikan oleh Director Popcon Asia 2014, Grace Kusnadi Goh. Dia menyayangkan pemerintah tidak menaruh perhatian pada kegiatan Popcon. Padahal, negara-negara lain sudah melirik acara itu sementara Indonesia terkesan biasa-biasa saja.
"Kemenparekraf tidak melirik dari awal Popcon digelar. Padahal kami sudah bolak-balik datang langsung ke Kemenparekraf untuk mengajukan proposal namun ditolak," ujar Grace, saat berbincang dengan Okezone, di sela-sela acara Popcon Asia 2014, di SMESCO Exhibition Hall, Jakarta Selatan, Jumat (19/9/2014).
Walaupun tidak didukung, Grace melanjutkan, tapi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu tetap datang ke acara tersebut. "Beliau datang ke acara Popcon Asia karena dia menggagas Kompetisi Komik Indonesia (KKI) di salah satu booth Popcon Asia," ucapnya.
Agar industri kreatif di Indonesia maju, Grace bertekad pantang menyerah untuk tetap menyelenggarakan acara tahunan tersebut walaupun tidak didukung pemerintah. Bahkan jika harus menggunakan biaya sendiri.
"Walaupun tidak didukung, kami tetap menggelar dari biaya komunitas-komunitas yang terkait. Popcon Asia tahun ini, kami merogoh kocek hingga Rp1,5 miliar," urai Grace.
(mrg)