Share

Dari Blog, Bisnis Joshua Berkembang Pesat

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Sabtu 20 September 2014 07:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 19 373 1041779 atkrRoFJwP.jpg Foto : Dari Blog, Bisnis Joshua Berkembang Pesat/Rachmad Faisal (Okezone)
A A A

JAKARTA - Tahun ini, festival Popular Culture Convention (Popcon) Asia menghadirkan 66 booth Artist Alley dan 41 perusahaan. Popcon memamerkan karya dan produk pop culture lokal kepada para pelaku industri, salah satunya yaitu toys.

Seperti industri toys bernama Plastic Culture yang merupakan toko online resmi kebudayaan plastik. Di sinilah semua pecinta desainer toys atau mainan bisa mendapatkan mainan yang mereka inginkan dari rumah tanpa pergi ke toko.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Founder Plastic Culture Joshua Artono mengatakan, Plastic Culture juga mengadakan pameran, workshop, dan seminar. Dalam kesempatan tersebut, dia bercerita tentang perkembangan bisnis itu yang dimulai dari sebuah blog.

"Plastik culture awalnya dari blog. Akhirnya kita buat komunitas, membuat culture yang beda, yaitu toys atau mainan terbuat dari plastik vinyl," ujar Joshua, saat berbincang dengan Okezone di sela-sela acara Popcon Asia 2014, di SMESCO Exhibition Hall, Jakarta Selatan, Jumat (19/9/2014).

Lulusan sebuah sekolah di Amerika Serikat itu memulai koleksi desainer toys sejak 2003. Ketika pulang ke Indonesia, mainan tersebut sebelumnya belum ada di Indonesia yang pada saat itu masih ramai dengan komik.

"Pada 2008, kami membuka di kios kecil, sekarang kami sudah membuka toko," ucap Alumnus Marketing Information System di Cal State University, Northridge, Los Angeles (LA) Amerika Serikat (AS) itu.

Joshua melanjutkan, pembuatannya pun tidak membutuhkan waktu yang lama. Jika sebelumnya sudah punya ide tidak lama, paling cepat dua bulan karena konsepnya sudah jadi.

"Tidak sekadar membuat, tapi toys ini harus mengandung arti, ada jiwa mainannya, ada interpretasi dan karakter," ungkapnya.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini