Share

44 Motif Batik Banyuwangi Bakal Peroleh Hak Paten

Nurul Arifin, Okezone · Sabtu 20 September 2014 16:24 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 20 29 1042041 MSRUbsBtNb.jpg Banyuwangi batik festival (Foto: Nurul Arifin/Okezone)
A A A

MOMENTUM Banyuwangi Batik Festival (BBF) digunakan untuk mengeksplor kekayaan Batik Banyuwangi.

Sebanyak 44 Motif batik Banyuwangi kini dalam proses memperoleh hak paten. Oleh karena itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Hari Cahyo Purnomo mengatakan, 44 motif batik Banyuwangi sudah dalam proses diusulkan untuk memperoleh hak paten.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Namun, untuk memperoleh hak paten harus ada riset. Kami sedang melakukan itu. Sebelumnya memang tidak ada upaya dari Pemkab Banyuwangi terkait batik ini," kata Hari di sela-sela rangkaian acara Banyuwangi Batik Festival (BBF), Sabtu (20/9/2014).

Ia mengatakan, pihak Pemkab kesulitan ketika harus mencari siapa yang mendesain motif batik tersebut. Oleh karena itu harus dilakukan sejumlah riset. Dan Pemkab Banyuwangi menggendengan dewan kebudayaan dan Dewan Kesenian Blambangan. 

"InsyaAllah dalam waktu dekat 44 motif batik Banyuwangi akan segera memiliki hak paten. Ini penting karena merupakan kekayaan rakyat," ujarnya. 

Hari juga menyebut, setidaknya di Banyuwangi sendiri terdapat empat wilayah inti penghasil batik, seperti Cluring, Kabat, Banyuwangi dan Sempau. Batik Banyuwangi sendiri masing-masing memiliki filosofi tersendiri. 

Misalnya, Gajah Oling yang berarti mengingat kepada Yang Maha Besar. Sebagaimana Gajah berarti besar dan Oling berarti eling atau ingat. Motif ini banyak yang beranggapan sebagai senjata prajurit Blambangan. 

Kemudian “Kangkung Setingkes” yang berarti persatuan dan kesatuan. Sebagaimana makna “Kangkung” adalah tumbuhan yang banyak dijumpai di Kabupaten Banyuwangi sebagai sayuran yang kerap di konsumsi rakyat. Sedangkan “Setingkes” berarti diringkes atau disatukan. "Ada banyak lagi filosofi batik Banyuwangi. Motif lainnya diantaranya, Parang Padas, Alas Kobong dan lain-lain," pungkasnya. 

 

(ren)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini