Share

Tantangan Pembangunan Infrastruktur di Daerah Kepulauan

Widi Agustian , Okezone · Sabtu 20 September 2014 12:02 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 20 320 1041896 BOLy1DfItC.jpg Tantangan Pembangunan Infrastruktur di Daerah Kepulauan. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur yang dilakukan di daerah kepulauan banyak menghadapi tantangan. Pasalnya, pembangunan di kawasan daerah kepulauan khususnya di daerah timur Indonesia, masih belum dikembangkan secara seimbang.

“Tantangan tadi semakin tinggi, karean tahun depan kita menghadapi Asean Economic Community, kita harus menyeimbangkan daerah yang sudah maju dengan daerah yang berkembang,” tutur Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak dilansir dari laman Kementerian PU,  Sabtu (20/9/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pertama, menurut Hermanto, adalah piranti dari penataan ruang sebagai basis. Di mana saat ini sudah 80 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah menjadi perda baik provinsi, kabupaten/kota.

“Artinya kita sudah punya plan lead system jadi membangun daerah berbasis rencana yang ada dan dimensinya adalah 20 tahun melalui perda,” tambah Hermanto.

Kedua, sistem kota terstruktur itu dalam penataan ruang adalah struktur ruang yang sebetulnya bagian daripada infrastruktur yang ada. Ini menjadi penting untuk memberikan dukungan efisiensi pengembangan wilayah di kawasan pulau-pulau tadi.

“Mesti ada satu area sebagai pusat pertumbuhan sebagai titik dimana proses nilai tambah tadi kita berikan di outlet yang ada disitu, disitulah peran infrastruktur menjadi penting tertama di pulau kecil yang tantangan banyak, seperti tantangan perihal air,” tambah Hermanto.

Ketiga, terkait peningkatan industri jasa di provini kepulauan tersebut, kita melihat bahwa potensi wisata taman laut dan eco tourism perlu didukung dan dukungan yang diberikan seperti tertuang adalah jalan, air dan telekomunikasi.

“Kemudan juga menigkatakan keunggulan kompetitif, jenis-jenis nilai tambah apa yang perlu dikembangkan, industri sejenis apa yang memang cocok. Seperti industri garam, dalam dukungan ke PUan tentunya upaya kita mendukung produksi garam adalah melalaui dukungan tata air, irigasi dan adapaun untuk kesulitan air kita dukung dengan embung,” tambahnya,

Kemudian, dalam rangka pengembangan kawasan kita sudah memeiliki pengembangan kawasan ekonomi terpadu, ini penting untuk kita kaitkan dalam pengembasan kawasan seperti di Bitung,Pareparea untuk kawasan ekonomi terpadu.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini