JAKARTA - Relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) berharap Presiden dan Wakil Presiden terpilih lebih cermat dalam memilih calon menteri.
Jangan sampai sosok yang dipilih mengutamakan kepentingan kelompok tertentu, terutama kalangan pebisnis. Kelompok ini diyakini akan mendorong sosok tertentu untuk mengamankan kepentingannya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kenapa mereka mendorong nama-nama untuk berada di ranah kebijakan? Pasti ada kepentingan," kata relawan Jokowi-JK Ferdinand Hutahaen, Sabtu (20/9/2014).
Direktur Eksekutive Energy Watch tersebut mengaku kurang sreg dengan mencuatnya nama CEO Shell Indonesia Darwin Silalahi yang akan menduduki jabatan strategis, sebagai menteri ESDM atau Dirut Pertamina.
"Jangan hanya karena mencari sosok profesional dan non politik kemudian latar belakangnya tidak diperhitungkan," tegasnya.
Satu hal yang patut dikhawatirkan, jika sosok yang menduduki posisi strategis di sektor hulu tidak amanah, maka kebijakan-kebijakan yang diambil akan cenderung mengutamakan kepentingan asing.
"Ini tentu bertolak belakang dengan sistem ekonomi yang diusung Jokowi yakni, ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pejabat pemerintahan dapat memanfaatkan momentum pencabutan subsidi BBM. Caranya dengan mencabut subsidi dan menaikkan harga BBM agar setara dengan harga jual Shell. Maka, secara otomatis dan perlahan rakyat akan beralih memakai Shell untum kendaraan mereka.
"Jika itu terjadi, maka tidak butuh waktu lama ESDM dan Pertamina pasti hancur," tutupnya.
(ded)