MEDAN - Jauh-jauh merantau Sumatera Utara, dari kampung halamannya di Rokan Hilir, Riau, Rio Arisandy alias Sandi justru masuk bui. Dia kedapatan mencuri uang majikannya, pemilik grosir sembako di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medah Johor, Kota Medan.
Aksi pencurian terbongkar itu lantaran pemilik grosir, Minarti, curiga dengan gerak-gerik Sandi yang mondar-mandir di grosir saat pekerja lain makan siang. Akhirnya kecurigaan terbukti saat Minarti melihat Sandi mengambil uang dari laci di grosi. Belakangan diketahui uang yang dicuri sebanyak Rp2,8 juta.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Bersama pekerja lainnya, Minarti menangkap menginterogasi Sandi, kemudian membawa remaja tersebut ke Mapolsek Delitua. "Tadi kami lagi makan siang semua. Terus dia kulihat masuk ke grosir, pas kulihat tertangkap basah dia ngambil uang. Ya sudah langsung kami bawak ke sini (kantor polisi)," ujarnya.
Minarti sebenarnya tak menyangka Sandi mengkhianati kepercayaannya. Pasalnya, selain memberi gaji Rp50 ribu per hari, ia juga menanggung biaya tempat tinggal dan makan pekerjanya itu. Menurutnya, Sandi sudah bekerja selama enam bulan.
"Baru setengah tahun dia kerjasamaku. Gajinya bersih kukasih Rp50 sehari. Kalau makan dan tempat tinggal aku yang nanggung," jelas Minarti.
Sementara itu, Sandi mengaku nekat mencuri karena khilaf. Awalnya ia masuk grosir untuk mengambil makanan ringan, namun saat melihat laci berisi uang agak terbuka dan melihat tak ada orang, pikirannya berubah. "Tadi aku mau ngambil makanan, tapi karena kulihat laci itu penuh uang pikiranku langsung berubah," ungkap Sandi.
(ris)