JAKARTA - Dalam kedaulatan migas yang ingin diwujudkan di Indonesia dibutuhkan sebuah kemandirian. Hal ini perlu didukung infrastruktur yang memadai.
Anggota komisi VII DPR RI Satya W Yudha mengatakan, Indonesia harus mandiri dalam mengelola energi yang dimiliki dan tidak bergantung kepada swasta yang justru semakin hari semakin merugikan negara.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kemandirian energi harus dilakukan, kita harus lihat negara kita ini mandiri banget atau tidak," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Dirinya mengatakan kemandirian energi suatu negara bergantung pada kelengkapan segala faktor pendukung yang memungkinkan energi yang ada dapat dipakai dan didistribusikan secara merata. Menurutnya hal tersebut juga menyangkut infrastruktur yang harus mendukung.
"Kalau bicara soal kemandirian kita bicara mengenai suplai, lalu ada atau tidak infrastrukturnya, lalu juga kemampuan daya beli masyarakat, energi yang ada juga bisa dikelola secara efisien oleh negara," jelasnya.
Dirinya menyayangkan bahwa pada perjalanannya Indonesia tidak bisa mengelola energi dengan secara efisien, dan dirinya menilai hingga saat ini Indonesia belum mandiri dalam hal ini khususnya energi.
"Kita gak mandiri, minyak yang kita konsumsikan 1,6 juta barel, komponen impornya hampir 70 persen, suply demand tergantung pada pihak lain, Jadi kan lah negara ini sebagai mandiri, energi, caranya dengan kontrak kita ubah, pemerintah harus mengubah kontrak-kontrak yang berhubungan dengan energi," tutupnya.
(rzy)
