Share

China Minta RI Hapus Bea Keluar Kelapa Sawit

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Minggu 21 September 2014 13:27 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 21 320 1042211 V8G0AUcgal.jpg China Minta RI Hapus Bea Keluar Kelapa Sawit (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa negara China mengajukan penghapusan bea keluar untuk komoditas kelapa sawit. Namun Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengintensifkan komunikasi.

"Pemerintah akan mempertimbangkan permohonan penghapusan bea keluar. Namun, harus mempertimbangkan kepentingan Indonesia,"  tegas Bayu dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu, (21/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Padahal Kemendag, kata Bayu melirik masa depan industri kelapa sawit Tiongkok. Kerja sama dua asosiasi pengusaha di sektor ini dianggap bisa membuka lebih besar pasar produk sawit dan turunannya yang lebih gurih.

Untuk itu, dirinya juga meminta Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meningkatkan secara intensif komunikasi dengan para pelaku industri kelapa sawit Tiongkok.

Menurut Bayu, sebelumnya dalam pertemuan di China berlangsung tertutup itu, sejumlah isu penting dibicarakan untuk membangun kerja sama industri kelapa sawit kedua negara. Salah satunya, permintaan penghapusan bea keluar.

Para pelaku industri kelapa sawit China berharap penghapusan itu dapat mengurangi dan mencegah persaingan tidak sehat di antara para pengusaha industri kelapa sawit di China yang ingin bekerja sama dengan Indonesia.

"Pemerintah Indonesia memperhatikan berbagai faktor yang terjadi dalam industri kelapa sawit dengan mitra kerja samanya dan mendorong industri kelapa sawit untuk dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia,"  ujar Bayu.

Bagi Indonesia, China merupakan importir kelapa sawit terbesar ketiga setelah India dan Uni Eropa. Karena itu, Indonesia optimis pertemuan ini bisa menciptakan terobosan penting guna menggenjot ekspor kelapa sawit ke negeri Tirai Bambu ini. 

"Sejauh ini tren para pelaku usaha kelapa sawit masih positif untuk meningkat,"  tegas Wamendag.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini