Share

Delapan Perusahaan Furnitur Mejeng di Pameran AS

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Minggu 21 September 2014 16:07 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 21 320 1042264 5yIM3IxIfm.jpg Delapan Perusahaan Furnitur Mejeng di Pameran AS (Ilustrasi: Okezone)
A A A

JAKARTA - Perusahaan furnitur asal Indonesia mengikuti pameran International Casual Furniture and Accessories Market  di Chicago, Amerika Serikat (AS).

"Pameran ini merupakan salah satu terobosan penting untuk mengangkat produk Indonesia di kancah persaingan produk furnitur dunia," ucap Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, Wijayanto dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (21/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dia menambahkan, dalam pameran itu, Indonesia menyertakan delapan perusahaan dari 218 peserta yang ikut pameran.  Kehadiran dua perusahaan furnitur Indonesia, yaitu Elmas dan Maraton Kencana, difasilitasi oleh ITPC Chicago. Perusahaan Indonesia lainnya yang hadir di pameran ini antara lain Ateja, Universal, Jewels of Java, Elanamar Design, Mulia Manufacturing, dan Tanjaya.

Produk furnitur luar ruang yang ditampilkan Elmas dan Maraton Kencana terbilang istimewa, seperti meja dan kursi dari kayu jati, aksesoris untuk kamar mandi, furnitur rotan, hingga lantai kayu untuk luar ruang.

Menurut Wijayanto, pasar furnitur luar ruang cukup besar di AS mengingat pada saat musim panas atau di daerah-daerah tropis di AS, banyak restoran, hotel, ataupun rumah menggunakan ruangan luarnya sebagai patio atau tempat untuk makan dan rekreasi.

Dalam pameran ini, ITPC juga mempromosikan kegiatan  Trade Expo Indonesia  (TEI) ke-29 yang akan berlangsung di Jakarta pada 8-12 Oktober 2014, serta program misi pembelian.

Selain tertarik untuk membeli produk yang ditampilkan di Paviliun Indonesia, beberapa  buyer potensial juga berkeinginan hadir di acara TEI 2014 dan berkunjung ke beberapa perusahaan di Indonesia.

Kendati demikian, kata dia negara China masih merajai produk furnitur di AS dengan nilai USD24 miliar atau 50 persen dari total nilai impor furnitur AS. Indonesia tertinggal di deretan ke-8 dengan nilai impor USD713 juta atau hanya 2 persen dari total nilai impor furnitur AS.

"Indonesia berpotensi untuk terus meningkatkan pangsa pasar produk furnitur di AS. Kuncinya adalah rajin membaca tren furnitur di AS dan juga gencar berpromosi,” tambah Wijayanto.

Dalam lima tahun terakhir, nilai impor produk furnitur di AS terus berkembang dengan rata-rata 6,2 persen per tahun hingga mencapai USD21,5 miliar. Nilai tersebut diprediksikan terus meningkat sekitar 7,1 persen hingga 2019.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini