Share

RI Pede Dapat Caplok Pasar Furnitur di AS

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Minggu 21 September 2014 17:04 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 21 320 1042269 PJpyrjO8Ek.jpg RI Pede Dapat Caplok Pasar Furnitur di AS (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tetap optimis mengejar ketertinggalan untuk memenuhi produk furnitur di pasar Amerika. Apalagi Indonesia memiliki SVLK (Sistem Verifikasi Legalisasi Kayu) sebagai sertifikat ramah lingkungan yang dipersepsi dunia sebagai keunggulan utama produk-produk Indonesia.

"Setiap produk furnitur Indonesia yang siap ekspor telah terjamin ramah lingkungan dan pasti telah memenuhi SVLK,"  ujar Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Wijayanto dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (21/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurutnya, negara China masih merajai produk furnitur di AS dengan nilai USD24 miliar atau 50 persen dari total nilai impor furnitur AS. Indonesia tertinggal di deretan ke-8 dengan nilai impor USD713 juta atau hanya 2 persen dari total nilai impor furnitur AS.

"Indonesia berpotensi untuk terus meningkatkan pangsa pasar produk furnitur di AS. Kuncinya adalah rajin membaca tren furnitur di AS dan juga gencar berpromosi,” tambah Wijayanto.

Dalam lima tahun terakhir, nilai impor produk furnitur di AS terus berkembang dengan rata-rata 6,2 persen per tahun hingga mencapai USD21,5 miliar. Nilai tersebut diprediksikan terus meningkat sekitar 7,1 persen hingga 2019.

Wijayanto menekankan pentingnya produsen furnitur Tanah Air untuk memahami selera pasar AS agar pangsa pasar furnitur Indonesia di AS dapat terus meningkat.

“Selera buyer AS bervariasi. Salah satu  buyer yang hadir berminat mencari desain-desain unik dengan bahan baku unik, seperti misalnya kayu organik atau ramah lingkungan. Dalam hal ini, furnitur Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan produk furnitur dari negara lainnya,"imbuhnya.

Menurut Wijayanto, pasar furnitur luar ruang cukup besar di AS mengingat pada saat musim panas atau di daerah-daerah tropis di AS, banyak restoran, hotel, ataupun rumah menggunakan ruangan luarnya sebagai patio atau tempat untuk makan dan rekreasi.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini