Share

Strategi Mega untuk Karir Putri Mahkota

Awaludin , Okezone · Minggu 21 September 2014 08:14 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 21 339 1042167 6whyYwCvu4.jpg
A A A

JAKARTA - Pengamat politik The Sun Institute, Andrianto, menilai Megawati Soekarnoputri sedang mengontrol Joko Widodo. Menurut Andrianto, Mega tak rela Jokowi memegang kendali PDIP.

Caranya dengan meminta Jokowi mendukungnya menjadi Ketua Umum PDIP lagi. Dia menilai, Mega menginginkan trah Soekarno tetap menjadi orang nomor satu di PDIP. Putri Mega, Puan Maharani lah yang disiapkan untuk menjadi PDIP 1.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Setidaknya, Megawati ingin kontrol terhadap Jokowi, mengingat Jokowi bukanlah kader murni. Ibarat kadar, Mas Jokowi masih diragukan kebantengannya, untuk memastikan semua berjalan dengan baik," kata Andrianto kepada Okezone, Minggu (21/9/2014).

Menurut dia, Megawati berani mengambil posisi Ketua Umum periode 2015-2020 dengan segala risiko termasuk memikirkan nasib Puan Maharani di kancah politik. Pasalnya, peluang Puan menjadi Ketua DPR sangat kecil.

"Mega sudah dapat award dengan regenerasi munculnya Jokowi, namun Mega juga tahu kans putri mahkotanya (Puan) belum aman. Tadinya, bila Puan mulus jadi Ketua DPR tentu sangat tepat bagi Mega untuk tinggal gelanggang, namun kecil kemungkinannya maka Mega perlu memastikan posisi putri mahkotanya ini," lanjutnya.

Selain itu, Andrianto juga menilai bahwa saat ini Megawati sedang mengatur strategi untuk memunculkan Puan pada perhelatan politik 2019.

"Mega pastinya faham lambat laun sinar Jokowi akan benderang seiring kinerja pemerintahannya. Sambil berjalan waktu, Mega akan pastikan semua sesuai kehendaknya, dengan kata lain strategi Mega mengulur waktu sambil membesarkan putri mahkotanya yang bisa saja dimunculkan pada 2019," pungkasnya.

(trk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini