Sebab itu, Anis berharap, anggota dewan bisa memilik cara berpikir yang kompleks untuk menangani suatu masalah. "Jangan berpikir ini pekerjaan jadi anggota dewan enak. Anggota dewan hanya enak dua kali, pada saat dilantik dan saat terima gaji. Sisanya masalah," kata Anis di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Pada kesempatan itu, Anis mencontohkan, bagaimana seorang anggota dewan menghadapi sebuah persoalan. Dia menyinggung persoalan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS). Kata dia, untuk mengatasi hal itu pemerintah dan anggota dewan tak perlu berlebihan.
Menurutnya, ISIS saat ini dihadapi layaknya musuh yang sangat besar dan banyak. "Kita bicara fenomena ISIS bukan ISIS-nya, tapi cara dunia menghadapinya. Kekuatan ISIS itu cuma 30 ribu orang tapi sekarang ada 40 negara yang berkoalisi menghadapi ISIS,"
Anis menjelaskan, isu ISIS dan terorisme yang muncul, sebenarnya hanya isu kecil dan tidak perlu berlebihan menanggapi masalah tersebut.
Menurutnya, menangani masalah ISIS hanya perlu ditangani dengan cara melatih cara berpikir yang kompleks. "Menghadapi ISIS berlebihan. Yang harus dipikirkan itu apa tujuan besarnya. Kita harus membiasakan diri naik kelas dalam kemampuan berpikir kompleks," terangnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ugo)