JAKARTA- Presiden terpilih Joko Widodo telah menetapkan postur kabinet yang akan membantunya menjalankan roda pemerintahan. Jokowi tetap mempertahankan 34 kementerian yang ada saat ini. Sedangkan dari segi komposisi, 18 kursi menteri akan diisi dari kalangan profesional. Sedangkan 16 kursi dari kalangan partai politik.
Pengamat etika politik Romo Benny Susetyo menilai, pemerintahan Jokowi tidak akan jauh berbeda dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Romo Benny pun mengkritik Jokowi, yang pernah berjanji akan membuat kabinet ramping.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kami lihat ada tawar menawar dalam kabinet, dan kabinet yang ramping ternyata tidak ramping, itu sama saja seperti dahulu yang ada," ujar Benny di Resto Dapur Selera, Jalan Dr Supomo, Tebet, Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Karenanya, Benny melihat kabinet Jokowi sarat dengan tawar menawar dari partai koalisi. "Seharusnya kabinet Jokowi adalah kabinet yang kerja keras dan harus melawan dari parpol," jelasnya.
Selain itu, Benny berharap agar Jokowi melirik anak-anak muda yang memiliki potensi, termasuk orang-orang dari daerah.
"Jokowi bisa salah bila menempatkan orang. Jika yang dipilih hanya orang-orang yang populer. Beri kesempatan putra-putri daerah yang rekam jejejaknya baik. Jadi jangan hanya didominasi oleh orang-oleh pusat," tuntasnya.
(ugo)