JAKARTA- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, memprediksi Indonesia ke depan akan mengalami stagnasi politik dan ekonomi di bawah kepemimpinan Jokowi-JK. Hal itu buntut dari Pemilu Presiden (Pilpres) yang berimbas pada pemerintahan ke depan.
"Di luar kerumitan global, situasi politik periode sekarang sulit. Kita akan alami stagnasi politik dan ekonomi dalam tahun ke depan. Banyak kerumitan konsolidasi poilitik. Kita tidak pernah mengalami pembelahan luar biasa terutama seperti Pilpres kemarin. Ini fenomena politik baru," kata Anis di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Anis menilai, kondisi perpolitikan di Indonesia saat ini persis seperti pembelahan ala Amerika Eropa, ada konservatif dan liberalisme. "Kita ada di konservatif yang memandang mempertahamkan nilai-nilai yang ada dan sumber agama. Yang di koalisi merah putih itu konservatif dan yang di sebelah sana (Jokowi-JK) lebih liberal," ujarnya.
Menurutnya yang terjadi saat ini ada proses penyederhanaan politik dalam pembelahan idealisme politik yang terjadi itu. "Ini tidak kelihatan. Tapi azasnya itu, proses penyederhanaan politik. Belahan politik sebelumnya, belahan segitiga ini yang dialami sampai awal reformasi," terang Anis.
Dia menambahkan, permasalahan inibbusa diatasi dengan beberapa jalur diantaranya agama, demokrasi dan konstitusi. "Apa keyword utama kita? Pertama Islam, kedua demokrasi, ketiga konstitusi. Itu tiga kunci platform kita. Mesti didalami dengan baik," tukasnya.
(ugo)