Share

Hujan Buatan Belum Maksimal Atasi Titik Panas di Kalimantan

Rizka Diputra , Okezone · Minggu 21 September 2014 21:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 21 340 1042328 b1cROuwJlZ.jpg Sutopo Purwo Nugroho/Kanan (Foto: Dok. Okezone)
A A A

JAKARTA - Operasi hujan buatan yang gencar dilakukan telah menyebabkan hujan jatuh di beberapa tempat dalam dua hari terakhir di Sumatera dan Kalimantan.

Kendati telah mempercepat jatuhnya hujan dan meningkatkan intensitas hujan, namun upaya itu belum maksimal mengurangi titik panas (hotspot) di hutan Kalimantan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hotspot di wilayah Sumatera berkurang drastis. Jarak pandang juga meningkat.

Sutopo mengungkapkan, berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua) pada Minggu (21/9/2014), hotspot tersebar di Sumatera Selatan (35 titik), Lampung tujuh titik, Kalimantan Barat (86 titik), Kalimantan Tengah (451 titik), Kalimantan Selatan (75 titik) dan Kalimantan Timur (132 titik).

"Tidak ada hotspot atau nihil di Riau dan Jambi. Sedangkan pantauan satelit NOAA-18 pada Minggu hotspot berada di Sumsel 31 titik, Kalbar 45 titik, Kalteng 25 titik, dan Kalitim tiga titik," ujar Sutopo.

 

Adapun hotspot di Sumsel kata dia, terdapat di Ogan Komering Ilir (34 titik) dan Lubuk Linggau satu titik. Kebakaran kata dia, berada di perkebunan dan lahan dekat permukiman yang mengindikasikan bahwa hal ini dibakar.

"Kombinasi antara illegal logging dan pembakaran hutan dan lahan merupakan modus yang banyak dilakukan di Sumsel," tuturnya.

Sebaran 451 hotspot di Kalteng lanjutnya, terdapat di Kotawaringin Barat  tiga titik, Kotawaringin Timur 47 titik, Kapuas 96 titik, Barito Selatan 48 titik, Barito Utara 13 titik, Sukamara enam titik, Seruyan 10 titik, Katingan 110 titik, Pulangpisau 59 titik, Gunungmas delapan titik, Barito Timur 15 titik, Murung Raya empat titik, dan Palangkaraya 32 titik.

 

"Upaya penanggulangan bencana asap akibat karhutla masih terus dilakukan melalui operasi darat, operasi udara, penegakan hukum, sosialisasi dan kesehatan masyarakat," paparnya.

Sementara itu, Kepala BNPB, Syamsul Maarif, menyatakan bahwa BNPB akan terus memperkuat Pemda untuk mengatasi karhutla. Penegakan hukum harus dikedepankan karena lebih efektif untuk pencegahan. BNPB mengerahkan sembilan helikopter pemboman air, di mana saat ini berada di Sumsel empat unit, Riau satu unit, Kalbar satu unit, dan Kalteng tiga unit.

"Hujan buatan dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU telah dioperasikan dengan menaburkan NaCl empat ton di Sumsel pada Minggu pukul 14.00 WIB. Hujan turun di Kota Palembang dan sekitarnya," sebutnya.

(put)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini