BANDA ACEH – Slank menggelar konser antinarkoba di Kota Banda Aceh. Lewat lagu-lagunya, penampilan band papan atas itu mampu memukau ribuan warga Aceh yang hadir di Lapangan Blang Padang.
Konser bertajuk "Silaturrahmi Budaya" ini bukan saja dihadiri para Slankers dari berbagai kota di provinsi itu, tapi juga penggemar Slank dari Sumatera Utara yang khusus datang untuk melihat idolanya itu.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saya bangga bisa berjumpa dengan kalian lagi," sapa Kaka, Sabtu, 20 September 2014.
Konser kali ini merupakan penampilan Slank yang kedua di Kota Serambi Makkah setelah 2010.
"Kembali ke Aceh adalah sebuah berkah. Saya bangga bisa berjumpa dengan saudara-saudara di Aceh, doakan saya biar bisa kembali ke sini," ujar vokalis Slank itu.
Konser dibuka dengan penampilan penyanyi Aceh, seperti Marwan L, Liza Aulia, Fauzan BPO, dan Zastrouw. Begitu Slank tampil dengan lagu pembuka, sontak ribuan warga dari anak-anak hingga orang dewasa ikut bersorak riang dengan mengacungkan dua jari ke atas alias piss, salam khas Slankers.
Suasana makin hidup saat band digawangi Bimbim, Kaka, Ridho, Ivan dan Abdee Negara menyanyikan Mars Slanker yang diikuti semua para Slanker yang hadir.
Slank menghibur penggemarnya dengan 12 lagu, di antaranya Virus, Jurustandur, Sosial Betawi Yoi, Orkes Sakit Hati, Ku Tak Bisa, Terlalu Manis, Seperti Koruptor, Tong Kosong dan lagu penutup Kamu Harus Pulang.
Selain menyanyikan lagu dari berbagai album mereka, Slank juga ikut membawakan lagu daerah Aceh Bungong Jeumpa yang mendapat aplaus meriah penonton. Di tengah panasnya konser, Kaka ikut turun ke bawah panggung dan bersalaman dengan para penggemarnya.
Di sela konser, Slank juga mengajak anak-anak muda menjauhkan diri dari narkoba, karena barang haram tersebut sangat berbahaya bagi pemuda selaku generasi bangsa.
Kaka juga mengingatkan warga Aceh yang kini mudah mengakses informasi lewat internet, karena tiap warung kopi di Banda Aceh sudah dilengkapi fasilitas WiFi yang bisa diakses gratis.
"Informasi banyak banget masuk ke sini, tapi gunakannya untuk hal-hal positif," pesan Kaka.
(Edi)
