JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah menyepakati besaran biaya investasi kembali atau cost recovery dalam RAPBN 2015 sekira USD16 miliar atau turun dari saat pembacaan nota keuangan USD16,5 miliar.
Sebelumnya, pemerintah dan Banggar DPR cukup alot membahas tentang cost recovery ini. Apalagi SKK Migas meminta menaikan cost recovery dari USD16,5 miliar menjadi USD17,8 miliar.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saya harap bisa ambil keputusan sekarang, cukup lama kita bahas ini. Kita sepakati cost recovery USD16 miliar," tegas Wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Namun Tamsil mengapresiasi langkah pemerintah untuk menaikan produksi minyak sekira 900 barel per hari pada 2015. Untuk itu pemerintah melalui SKK Migas meminta kenaikan cost recovery untuk menunjang lifting minyak.
"Kita perlu apresiasi, banyak upayanya, mencapai 900 ribu bph. Sudah mendenger penjelasan pemerintah," paparnya.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah akhirnya menerima kesepakatan tersebut. "Kita ikuti kesepakatan oleh Banggar DPR," ujar Kepala BKF Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto.
(rzk)