Share

Badan Anggaran Setujui Subsidi Energi Rp344,7 T

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Senin 22 September 2014 17:54 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 22 20 1042736 tUrlAxRQTI.jpg Badan Anggaran Setujui Subsidi Energi Rp344,7 T (Ilustrasi: Situs Kemenkeu)
A A A

JAKARTA - Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR menyetujui besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam RAPBN 2015 sekira Rp 194,2 triliun atau turun Rp4,6 triliun. Sebelumnya pemerintah mengajukan besaran subsidi BBM sekira Rp198,8 triliun.

"Dalam rapat ini disetujui besaran subsidi untuk 2015 sekira Rp194,2 triliun. Atau ada penghematan Rp4,6 triliun," ucap Pimpinan Rapat Banggar Tamsil Linrung di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sedangkan untuk kuota BBM subsidi tetap dipatok 46 juta kilo liter. Kemudian untuk subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilo gram (kg) sekira Rp55,1 triliun, Liquified Gas Vehicle (LGV) Rp4,2 triliun. Selain itu ada Pajak Penambahan Nilai (PPN) atas BBM jenis tertentu sekira Rp25,3 triliun.

Sehingga total untuk subsidi BBM dan LPG sekira Rp276 triliun. Dengan asumsi kurs Rp11.900 per USD dan ICP USD105 per barel. Padahal sebelumnya angka yang diajukan pemerintah sekira Rp280,6 triliun.

Sedangkan subsidi listrik untuk tahun 2015 dipatok Rp68,69 triliun sudah termasuk incentif untuk investasi PLN. Angka ini turun dari pengajuan sebelum Rp72,4 triliun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Edy Hermantoro mengatakan, persetujuan ini dengan menggunakan angka konservatif yakni penghitungan MOPS plus Alpha BBM terendah.

"Dalam konteks ini, masih ada hitung-hitungan dari pihak kementerian keuangan, bahwa kita diminta adakan semacam efisiensi lagi dari Rp10 triliun diharapkan tadi disepakati jadi Rp14 triliun dari APBN-P 2014 jadi RAPBN 2015.

Tambahan Rp4 triliun dari asumsi prediksi MOPS plus alpha yang kita pakai. Itu harga perdagangan premium minyak tanah solar jadi betul-betul konservatif," tegasnya.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini