Share

Masyarakat Perlu Berdayakan Kemajuan Pendidikan

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Senin 22 September 2014 13:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 22 373 1042484 UEZVntoAkm.jpg Perlu Pemberdayaan Semua Pihak Untuk Mengembangkan Manajemen SekolaH (Foto: dok. USU)
A A A

JAKARTA - Tidak hanya guru, pengawas sekolah, kepala sekolah maupun stakeholder pendidikan yang berhubungan dengan sekolah saja yang dapat mengembangkan manajemen sekolah. Tapi masyarakat juga ikut berpartisipasi agar sekolah mengalami kemajuan dari kerjasama tersebut.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Badaruddin mengatakan, perlu pemberdayaan semua pihak untuk mengembangkan manajemen sekolah. Hal itu disampaikannya dalam dialog interaktif pendidikan untuk Kepala SMA/MA se Kota Medan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Di hadapan puluhan kepala sekolah SMA/MA se-Kota Medan, Badaruddin mengimbau, perlunya pemberdayaan semua pihak baik warga sekolah maupun masyarakat, sangat penting dilakukan karena hal itu penting demi kemajuan pendidikan.

"Selama ini, kita melihat memang ada pemberdayaan di sekolah seperti komite sekolah. Namun yang terjadi adalah banyaknya pengurus komite sekolah yang bukan berasal dari orangtua siswa, sehingga hanya segelintir pihak saja yang bisa diajak berbicara terkait kemajuan sekolah," ujar Badaruddin, seperti dilansir laman USU, Senin (22/9/2014).

Solusinya adalah warga sekolah dan masyarakat diajak bekerjasama, urung rembug, untuk bagaimana peningkatan kualitas di dalam sekolah tersebut. melalui pemberdayaan manajemen sekolah, tentunya kualitas sekolah akan semakin meningkat.

"Misalnya, bagaimana memberdayakan Bimbingan Tes dengan cara melibatkan guru-guru untuk kemudian berdiskusi dengan para tentor hingga mereka saling sharing untuk menemukan formulasi yang tepat untuk menjadikan peningkatan mutu anak didik," ucapnya.

Badaruddin mengusulkan kepada Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan untuk dapat lebih serius membangun kualitas sekolah di Medan. Hal itu penting karena akan memberi dampak positif khususnya bagi Kota Medan.

"Jika ada sekolah di Medan yang menjadi pilot project menjadi sekolah terbaik, tentunya banyak dampak yang akan diperoleh, bukan hanya bagi dunia pendidikan di Kota Medan namun juga bagi pengembangan ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, Pembicara Dialog Prof Dr Abdul Munir menyampaikan, dunia pendidikan dikenalkan dengan pendekatan baru dalam manajemen sekolah yang disebut sebagai manajemen berbasis sekolah (MBS). Di Amerika Serikat (AS), pendekatan ini sebenarnya telah berkembang cukup lama. Pada 1988 American of School Administrators, National Association of Elementary School Principals and National Association of Secondary School Pincipals, menerbitkan dokumen berjudul "school based management, a strategy for better learning".

"Munculnya gagasan ini dipicu oleh ketidakpuasan atau kegerahan para pengelola pendidikan pada level operasional atas keterbatasan kewenangan yang mereka miliki untuk dapat mengelola sekolah secara mandiri. Kepala sekolah merasa tidak berdaya karena terperangkap dalam ketergantungan berlebihan terhadap konteks pendidikan," tutur Abdul.

Akibatnya, peran utama mereka sebagai pemimpin pendidikan semakin dikerdilkan dengan rutinitas urusan birokrasi yang mengumpulkan kreativitas berinovasi. Satu cara yang berguna dalam menyimpulkan adalah melihat tantangan sebagai satu cara menciptakan suatu jenis sistem pendidikan baru yang sesuai abad ke-21.

"Kita membutuhkan sistem-sistem baru yang terus-menerus mampu merekonfigurasi kembali dirinya untuk menciptakan sumber nilai publik baru. Ini berarti secara interaktif menghubungkan lapisan-lapisan dan fungsi tata kelola yang berbeda, bukan mencari cetak biru yang statis yang membatasi berat relatifnya," katanya.

Abdul menambahkan, pertanyaan mendasar bukannya bagaimana secara tepat dapat mencapai keseimbangan yang tepat antara lapisan-lapisan pusat, regional, dan lokal atau antara sektor-sektor berbeda seperti publik, swasta, dan sukarela, justru kita perlu bertanya bagaimana suatu sistem secara keseluruhan menjadi lebih dari sekedar jumlah dari bagian-bagiannya?. Secara sederhana, manajemen berbasis sekolah bukanlah senjata ampuh yang akan mengantar pada harapan reformasi sekolah.

"Bila diimplementasikan dengan kondisi yang benar, mereka menjadi satu dari sekian strategi yang diterapkan dalam pembaharuan terus-menerus dengan strategi yang melibatkan pemerintah, penyelenggara, dan dewan manajemen sekolah dalam satu sistem sekolah," imbuhnya. (fsl)

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini