DEPOK - Universitas Indonesia (UI) sedang bersiap mencari pemimpin baru. Bursa bakal calon rektor UI pun diwarnai dengan nama-nama bakal calon yang mendaftar pada 2012 lalu, sebelum statuta UI terbit.
Salah satu nama yang muncul adalah mantan Direktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Johny Wahyuadi. Dia pun bersedia ikut dalam pertarungan Pilrek 2014.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saya melengkapi berkas dan sudah saya serahkan 11 September lalu," kata Johny, di Gedung Rektorat UI, Depok, Senin (22/9/2014).
Dia menilai, banyaknya bakal calon rektor dari luar UI; baik dari kampus lain maupun luar negeri; sebagai dinamika. Johny sendiri mengaku akan mengikuti semua aturan dan prosedur pemilihan rektor UI. Proses penyaringan sendiri akan sampai pada tahap pemilihan tujuh orang oleh Majelis Wali Amanat (MWA).
"Dukungan pertama dari Allah yang menggerakan tangan panitia. Semua pesaing berat dengan kualitas yang baik dan memiliki hak sama. Calon dari kampus lain seperti Undip dan kampus Malaysia pun punya hak yang sama serta menunjukan kepedulian terhadap UI," paparnya.
Johny meyakini tak ada pembagian 'jatah' atau 'lobi-lobi' dalam Pilrek UI. Satu sama lain, lanjutnya, memiliki kemampuan yang mumpuni.
"Contohnya, saya dari Fakultas Teknik UI. Dan dari Teknik ada enam calon, semua punya kemampuan yang hebat-hebat,"
ujarnya tegas.
Panitia pemilihan rektor UI sendiri menunda pengumuman resmi nama-nama bakal calon Rektor UI. Sesuai jadwal, semestinya nama-nama tersebut diumumkan pada 19 September 2014, namun ditunda menjadi 26 September 2014.
(rfa)