Share

Dosen Jepang Teliti Agama Islam di Indonesia

Margaret Puspitarini , Okezone · Selasa 23 September 2014 09:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 22 373 1042747 Q0rJa6CfIA.jpg Foto : Dosen Jepang Teliti Agama Islam di Indonesia/UMY
A A A

JAKARTA - Jepang merupakan negara yang maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun tidak demikian dari segi kepercayaan dan budaya. Berbeda dengan Indonesia di mana budaya dan kepercayaan masih mengakar kuat di masyarakat.

Alasan tersebut membuat Dosen di Chiba Universty, Jepang, Aoki Takenobu mantap memilih Indonesia sebagai tempat penelitiannya. Bersama Akutsu Masayuki dari University of Tokyo, penelitian tersebut mereka mulai dengan menyambangi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut Aoki, penelitian yang akan mereka usung terkait iklim dalam perspektif Islam. Hal itu dilatarbelakangi oleh krisis kepercayaan (agama) dan budaya di Jepang. “Ini menjadi sangat penting sebab jika tidak cepat ditangani akan membahayakan bagi negara kita sendiri,” kata Aoki, seperti dinukil dari situs UMY, Selasa (23/9/2014).

Aoki menjelaskan, tujuan penelitian tersebut adalah untuk melihat sejauh mana perspektif agama selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama diintegrasikan dengan ilmu pengetahuan. Sebab selama ini masyarakat di Jepang selalu membelakangkan urusan kepercayaan dan budaya.

Situasi ini berbeda dengan Indonesia, masyarakat di Indonesia selalu mencoba menyelaraskan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan agama dan budaya yang mereka anut. Sehingga membuat adanya kehidupan yang harmonis antar sesama dan rasa toleransi yang tinggi.

“Jadi dengan kata lain dapat dikatakan bahwa negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa kurang memperhatikan tentang pentingnya menyelaraskan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan agama dan budaya,” paparnya.

Akhirnya, kedua dosen asal Negeri Matahari Terbit itu berharap, hasil penelitian mereka dapat disampaikan secara luas dalam bentuk seminar internasional, buku, maupun jurnal. Serta, dapat menjadi koreksi bagi Indonesia dan Jepang untuk bisa menyeimbangkan dan menyempurnakan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan agama dan budaya yang ada di negara masing-masing.

Sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan semestinya dan bisa di manfaatkan di Indonesia dan Jepang. “Karena dengan begitu, masyarakat bisa sadar tentang pentingnya nilai budaya dan agama untuk kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,” tutup Aoki.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini