JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan besaran inflasi untuk bulan September 2014 akan terkontrol dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi.
"Kalau menurut BI, indikasinya September cukup terkontrollah," ucap Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara di Gedung DPR, Jakarta semalam.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Mirza pun berharap, inflasi yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik akan lebih rendah dari bulan Agustus 2014 yang sekira 0,47 persen.
"Mudah-mudahan bisa lebih rendah dari Agustus," sebutnya.
Menurut Mirza, besaran inflasi ini belum dihitung jika pemerintahan baru akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada bulan November maupun Desember 2014.
"Kita kan belum bicara tentang kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi ya. Apakah kenaikan itu akan terjadi di November, Desember atau awal tahun depan," kata Mirza.
Mirza mengungkapkan, kenaikan harga BBM subsidi memang akan berpengaruh terhadap inflasi.
"Jadi kita semua bicara RAPBN itu semua baseline ya, kita belum bicara tentang pengurangan subsidi BBM Setiap kenaikan Rp1.000 per liter, itu inflasinya 1,1-1,2 persen, jadi kalu naik Rp2.000 itu 2,2-2,4 persen, kalau Rp3.000 ya 3,3-3,5 persen," kata Miza.
Kendati demikian, inflasi hingga akhir tahun kata BI tetap dalam range BI. "Inflasi di 2014 ini masuk dalam range BI lah. Dalam beberapa bulan terakhir undercontrol. Tidak lewat dari 5,5 lah. Tp ini tidak termasuk kenaikan BBM," tukasnya.
(rzy)
