Share

Warisan Utang SBY Besar Masih Dianggap Wajar

Prabawati Sriningrum , Okezone · Rabu 24 September 2014 06:11 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 20 1043373 cfzcZ04DJf.jpg Warisan utang yang tinggi masih dianggap wajar. (Ilustrasi foto: Okezone)
A A A

JAKARTA- Warisan utang yang terus bertambah dari pemerintahan sebelumnya, tentu menjadikan pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) Mendatang. Oleh karena itu, pemerintah mendatang diminta untuk mengurangi utang.

"Sebenarnya nominal utang yang ditinggalkan oleh setiap kepala pemerintahan yang pernah menjabat tidak bisa diperdebatkan itu hal biasa, namun bisa dilihat dari ukuran rasio," ungkap Pengamat Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latief Adam kepada Okezone di Jakarta, Rabu (22/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Tetapi, pada 2014 ini ada depresiasi Rupiah. Dan dari rasio saja, utang negara sekarang sudah tidak lagi aman," tambah dia.

Lebih jauh Latief menjelaskan, memang terdapat peningkatan pada rasio utang Indonesia. Namun, sepanjang rasio utang tersebut cukup aman, maka Indonesia tidak perlu menghentikan utang. "Jika pada pemerintahan Jokowi-JK ingin membuat utang baru sah-sah saja," tambahnya.

Sekadar informasi, melansir data DJPU Kementerian Keuangan, selama 10 tahun menjabat, SBY telah menambah utang negara sekitar Rp1.232,31 triliun atau naik 94,82 persen hingga Agustus 2014.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini