Share

IPO Alibaba dan Sekelumit Perjalanan Panjangnya

Martin Bagya Kertiyasa , Okezone · Rabu 24 September 2014 03:36 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 213 1043115 IGfkQGv8Mi.jpg IPO Alibaba. (Foto: Reuters)
A A A

JAKARTA - Raksasa e-commerce asal China Alibaba telah go public di Bursa Efek New York Kamis 18 September waktu setempat. Penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) ini menjadi menjadi yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

Hal ini tentu saja membuat rezeki nomplok bagi perusahaan yang memiliki saham Alibaba, dan salah satu perusahaan Amerika yang mendapatkan durian runtuh tersebut adalah Yahoo Inc. Demikian seperti dilansir dari Businessinsider, Rabu (24/9/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tapi siapa sangka, rezeki Yahoo bisa meleset jika salah seorang wanita di perusahaan tersebut salah mengambil keputusan. Bukan CEO Yahoo, Marissa Mayer, tapi kepala bagian pengembangan Jacqueline Reses.

Reses benar-benar memegang kombinasi yang tidak biasa dari dua perannya di Yahoo. Pertama, sebagai Kepala Pengembangan, dia mengepalai bagian merger dan akuisisi di Yahoo. Selain itu, dia juga bertindak sebagai Kepala Departemen Human Resources Yahoo, yang menyerap bakat-bakat para pekerjanya.

Saham Alibaba dibuka pada USD68 per saham. Awalnya, Yahoo berencana untuk menjual 121.700.000 lembar saham dengan harga USD5,1 miliar. Beruntung, Yahoo memiliki Reses. Di tangan Reses, Yahoo bisa memegang 401.800.000 lembar saham Alibaba dengan harga USD90. Dengan demikian, Yahoo menambah pundi-pundi uangnya sebesar USD36,2 miliar.

Konflik Yahoo & Alibaba

Kerjasama Yahoo dengan Alibaba bukan cerita seumur jagung. Melalui perjalanan panjang, rumit, dan banyak melewati jalan jelek, Yahoo tetap mengadakan kerjasama dengan Alibaba.

Kisahnya berawal saat Yahoo memiliki 43 persen saham Alibaba, dibeli oleh co-founder Yahoo yang kemudian menjadi CEO, Jerry Yang, dengan harga USD1 miliar.

Akan tetapi, pada 2009, penerus Yang, Carol Bartz, mengacaukan hubungan Yahoo dengan Alibaba. Pada pertemuan pertama dia dengan Ma, dia dilaporkan mempermalukan Ma di depan tim eksekutif seniornya. Dan semua hal buruk dari sana.

Yahoo dan Alibaba pun mengadakan negosiasi untuk menjual porsi saham Alibaba milik Yahoo. Tapi, perjuangan untuk menjual saham tersebut berlangsung sengit, rumit dan melibatkan banyak pihak.

Pada 2012, di bawah kepemimpinan CEO Yahoo yang baru, Scott Thompson, kedua perusahaan telah menemukan kesepakatan. Yahoo setuju untuk menjual kembali setengah sahamnya di perusahaan Web China tersebut dengan harga USD7 miliar.

Sialnya, sebelum kesepakatan terealisasikan, Thompson terjebak pada skandal gelar Ilmu Komputer palsu pada resume-nya, dan dia pun meninggalkan Yahoo dan digantikan oleh Marissa Mayer. Di bawah kepemimpinan Mayer, kesepakatan penjualan saham Alibaba terhambat. Padahal, Yahoo seharusnya menjual 208 juta lembar saham atau 40 persen dari saham yang tersisa di Alibaba.

Reses Selamatkan Yahoo

Tak lama setelah Mayer mengambil alih, Mayer meminta Reses untuk bergabung Yahoo, dan meninggalkan kariernya sebagai investor ekuitas swasta Apax Partners.

Reses pun ditunjuk menjadi wakil Yahoo dalam masalah penjualan saham Alibaba. Selama berbulan-bulan, dia melakukan negosiasi ulang dan kesepakatan baru untuk Yahoo, dan memungkinkan Yahoo untuk menyimpan sahamnya lebih banyak. Dia meminta Yahoo hanya menjual 140 juta saham dalam IPO bukan 208 juta saham.

Mempertahankan saham yang lebih besar memberikan ruang bernapas Mayer lebih besar, karena Yahoo bisa memiliki lebih banyak kendali di Alibaba. Ini membuat investor saham Yahoo senang, karena Alibaba tumbuh cepat.

Keputusan Mayer menunjuk Reses memang tidak salah. Reses dinilai memiliki kepribadian yang dapat menyihir semua orang. Dia cerdas, lucu, menyenangkan, dan sopan. Bahkan pada saat Yahoo mengumumkan revisi kesepakatan dengan Alibaba, Reses membaut lelucon pada konferensi Fortune Brainstorm di Aspen.

Reses juga tak kenal lelah, dia menangani lebih dari 40 akuisisi untuk Yahoo dalam dua tahun terakhir. Tapi dia memperlambat kerjanya, untuk berkonsentrasi pada IPO Alibaba. Dia kembali pada ritme akuisisinya pada Agustus, Yahoo menutup kesepakatan untuk membeli Flurry, dengan kesepakatan lebih dari USD200 juta.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini