JAKARTA - Raksasa e-commerce asal China Alibaba telah go public dan menjadi penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Hal ini membuktikan, bahwa industri e-commers merupakan industri yang berkembang pesat.
"Ini menunjukkan bahwa ke depan memang pasar E-commers itu semakin menentukan," jelas Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurti saat ditemui di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dia mengatakan, nantinya e-commerc akan menjadi benchmark untuk berdagang bagi setiap dunia usaha pada skala global. Menurut dia, hal inilah yang harus didorong di ASEAN.
"Perlu diketahui bagaimana luar biasanya IPO Alibaba, nah kerjasama ASEAN dengan China akan didorong untuk supaya bergerak di kedua belah pihak, agar produk-produk ASEAN bisa masuk ke China melalui e-commers dan sebaliknya," tambah dia.
Di samping itu, dia melihat bisnis e-commers ASEAN bisa memanfaatkan peluang yang ada di China. Dengan demikian, dia yakin potensi e-commers di Indonesia, dapat tumbuh, melihat pangsa pasar yang begitu besar.
"Jadi ini sebuah kerjasama yang baik meskipun kita juga harus bersiap dengan perkembangan yang luar biasa yang terjadi di China mengenai e-commers," tutupnya.
(mrt)