Share

Kemendag Dukung China Kembangkan Perdagangan Maritim

Selfiani Hasanah , Okezone · Selasa 23 September 2014 17:00 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 320 1043240 zaXcBJ8C5h.jpg Ilustrasi perdagangan maritim. (Foto: Reuters)
A A A

JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurti mengatakan, China mengajak ASEAN bekerja sama untuk mengembangkan perdagangan secara maritim. Menurutnya, perdagangan lewat maritim telah dilakukan China di Indonesia ribuan tahun lalu.

"2.000 tahun yang lalu Laksamana Cheng Ho membawa misi melewati laut China selatan, lalu dibawa masuk Palembang, melewati selat malaka terus sampai ke India lalu hingga Timur tengah," ujarnya di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurutnya, jalur perdagangan yang sudah berumur berabad-abad tersebut, kini coba dihidupkan kembali oleh China. Dia menambahkan, dengan adanya jalur ini, maka ikatan maritim dalam hal dagang antara negara-negara dapat terealisasikan.

"Dengan tentunya China sebagai motor penggerak, kita adalah negara kepulauan, hal yang berkaitan dengan konektivitas maritim tentu kita sambut dengan antusias," tuturnya.

Meski demikian, dia mengatakan Indonesia harus tetap waspada terhadap dampak yang dihasilkan dari inisiatif itu terhadap perdagangan di Indonesia.

"Karena mereka kemudian memproyeksikannya, istilahnya wakil perdana menteri itu memulai dekade baru, kita akan mengakhiri the golden dekade dan memasuki the diamond dekade, katanya begitu. Dan tampaknya itu proyeksinya akan berlangsung pada 2015-2025," jelasnya.

"Jadi kita sebagai bagian dari ekonomi global, kita juga adalah negara yang terlibat dalam China ASEAN Free Trade, Kita mendorong RCIP, kita sendiri juga sedang betul-betul mencoba mengelola perdagangan internasional, Inisiatif dari negara sebesar RRT tidak bisa kita abaikan," tutupnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini