JAKARTA – Nilai Rupiah berada dalam tren pelemahan, bahkan sempat menyentuh level Rp12.000 per USD. Sejumlah industri terkena dampak dari pelemahan Rupiah, lalu bagaimana dengan industri semen?.
Direktur Utama Semen Indonesia (SMGR) Dwi Soejipto mengatakan, pelemahan Rupiah hingga level Rp12.000 per USD masih mampu dalam taraf yang wajar. Pasalnya pengeluaran rutin perseroan adalah impor yang porsinya hanya seperempat, dan pelemahan Rupiah hanya mempengaruhi 10 persen.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Jadi berarti nanti bisa dihitung pengaruhnya kalau dari Rp11.000-Rp11.500 berarti itu dihitung saja 10 persennya,” katanya saat ditemui Roundtable Discussion Koran Sindo, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Dwi menambahkan, memang pelemahan Rupiah tidak terlalu mempengaruhi cost di industri semen, khususnya perseroan. Namun, pelemahan berdampak pada investasi perseroan.
“Kita memang terus melakukan kalkulasi terhadap ini. Saya kira kalau Rp12.000 per USD masih dalam posisi yang masih bisa ditanggulangi. Makanya sejak 2013, kita ada perubahan kurs itu kira-kira 25 persen. Kalau di investasi itu kita sudah hitung perubahannya 15 persen,” tambah dia.
(rzk)