Share

Sofjan Djalil Sarankan Merpati Ditutup

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Selasa 23 September 2014 19:52 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 320 1043347 NXtkW4ywzN.jpg Sofjan Djalil menyarankan agar Merpati Ditutup. (Foto: Pesawat Merpati/Okezone)
A A A

JAKARTA - salah satu perusahaan Plat Merah, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), diusulkan ditutup karena terus mengalami kerugian. Pasalnya, Merpati tidak lagi beroperasi dan merugikan negara.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, Sofyan Djalil, menilai masalah maskapai nasional ini tidak kunjung berakhir. Dia melihat, Merpati tidak bisa lepas dari lilitan utang yang mengakibatkan merpati berhenti beroperasi sejak Januari 2014.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Ya mungkin harusnya ditutup kapan-kapan. Kalau kondisi Garuda itu Beda. Merpati itu strukturnya saja sudah berat sekali," ujar mantan menteri BUMN, Sofjan Djalil di Jakarta, Selasa (23/9).

Jika Merpati ditutup, sebaiknya para karyawan Merpati diberikan haknya. Sebab, dia menilai perseroan sudah dalam keadaan yang parah sehingga jika dipertahankan hanya memberikan beban pada keuangan negara. "Bayar mereka. Karena Perusahaan yang sudah parah seperti itu akan sulit sekali," jelasnya.

Mengenai pembayaran gaji para karyawan, dia mengusulkan skema penjualan aset Merpati. "Secara hukum ada kewajiban apa yang harus dibayar pertama kepada karyawan," tambah dia.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah tidak perlu mengulur-ulur waktu untuk menyelesaikan masalah Merpati. Menurut dia, persoalan ini adalah persoalan yang sangat struktural.

"Ditambah lagi dengan persaingan yang makin ketat. Dimanage secara baik juga, tapi rupiah melemah, avtur naik, tiket dinaikkan, jadi itu semua jadi beban industri penerbangan. Apalagi Merpati," katanya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini