Share

Setahun, TNI-Polri Sudah Bentrok Enam Kali

Stefanus Yugo Hindarto , Okezone · Selasa 23 September 2014 10:11 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 339 1042995 gZwUWdCt70.jpg Setahun, TNI-Polri Sudah Bentrok Enam Kali
A A A

JAKARTA- Indonesia Police Watch (IPW) mengungkap, konflik TNI dan Polri akan terus terjadi, dan seakan tak bisa dihentikan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, mengatakan, dalam setahun terakhir, yakni dari 19 Oktober 2013 hingga 21 September 2014 sudah terjadi enam kali bentrokan antara TNI dan Polri.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Akibatnya, delapan anggota TNI luka, empat di antaranya tertembak dan lima polisi luka. Untungnya, tidak ada yang tewas dalam bentrokan ini," kata Neta, Selasa (23/9/2014).

Neta merinci, bentrokan terbanyak terjadi di tempat hiburan, yakni tiga peristiwa. Jawa Barat memegang rekor terbanyak bentrokan TNI-Polri dalam setahun terakhir, yakni ada tiga kasus. Sedangkan Jakarta, Sulteng, dan Kepri masing-masing satu kasus. "Sebagian besar bentrokan terjadi antara oknum TNI dengan Brimob. Elit TNI maupun Polri perlu menyikapi hal ini agar bentrokan di jajaran bawah tidak terus terjadi dan meresahkan masyarakat," ungkapnya.

Dikatakan Neta, bentrokan terus terjadi karena bibit-bibit potensi konflik di jajaran bawah antara TNI-Polri tidak pernah diselesaikan secara tuntas.  "Sehingga letupan gampang tersulut menjadi konflik dan bentrokan yang memakan korban. Ujung dari akar masalah ini sebenarnya adalah soal ekonomi atau ketimpangan ekonomi," ungkapnya.

Biaya hidup yang kian tinggi, kata Neta, kerap membuat jajaran bawah, baik TNI maupun Polri terlibat aksi "backing-backingan" maupun "jasa pengamanan". Di antaranya menjadi backing di tempat hiburan malam, kawasan pertokoan, lokasi industri, sampai pada kegiatan ilegal, seperti penimbunan BBM ilegal atau melindungi bandar narkoba.

Nah, dalam persaingan "jasa pengamanan" ini kerap muncul semangat korps atau semangat korsa yang berlebihan. "Masing-masing oknum terkadang lebih mengedepankan arogansi dan superioritas, terutama jika satu sama lain merasa terganggu kepentingannya," katanya.

Sebab itu, kata Neta, untuk mengatasi konflik ini, perlu kesamaan persepsi dan tindakan di kalangan masing-masing elit bahwa para elit maupun jajaran bawah tidak boleh terlibat dalam aksi "jasa pengamanan" itu.

"Bagi yang terlibat, institusi akan memecatnya. Konsekwensinya negara harus memberikan kesejahteraan yang layak buat TNI maupun Polri. Selama ini masing-masing elit cenderung permisif untuk kegiatan ilegal ini. Sepanjang para atasan tidak menertibkan sikap dan prilakunya, jangan harap bentrokan di jajaran bawah bisa dihentikan," tutup dia.

Berikut 6 Bentrokan TNI-Polri

21 September 2014

Aparat TNI bentrok dengan polisi di Batam. Empat anggota Batalion 134 Tuah Sakti tertembak dan satu kendaraan serta bangunan dibakar.

7 Agustus 2014

Anggota Yon Armed bentrok dengan Brimob di Cipanas, Cianjur, Jabar.

Dua TNI dan satu. Brimob terluka

13 Desember 2013

Anggota TNI Pratu AS bentrok dengan polisi Brigadir FS. Keduanya saling tikam di tempat hiburan Pantai Talise, Palu, Sulteng.

19 November 2013

Anggota Polres Jaktim dianiaya oknum Kopassus saat penggerebekan narkoba di Hotel Puri, Pasar Rebo.

19 November 2013

Oknum Linud 305 TNI bentrokan dengan Brimob di Karawang, Jabar. Sejumlah kendaraan dibakar.

19 September 2013

Dua polisi dan satu TNI luka tusuk saat bentrokan antaroknum TNI dari Kostrad dengan Brimob di Venus Karoke Depok, Jabar.

(ugo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini